• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 4 Mei 2024

Regional

MAULID NABI 1444 H

Semarak Maulidurrasul 1444 Hijriah, LDNU Jateng Gelar Safari Dakwah

Semarak Maulidurrasul 1444 Hijriah, LDNU Jateng Gelar Safari Dakwah
Kegiatan safari dakwah maullid, PW LDNU Jateng (Foto: Dok)
Kegiatan safari dakwah maullid, PW LDNU Jateng (Foto: Dok)

Semarang, NU Online Jateng
Menyemarakkan Bulan Rabiul Awal bulan kelahiran Nabi Muhammad Saw, Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Jawa Tengah menggelar 'Safari Dakwah Maulid' di beberapa tempat di Jawa Tengah.

  
Ketua PW LDNU Jateng H Muhammad Aji Nugroho mengatakan, kegiatan safari dakwah maulid merupakan program LDNU yang sudah teragendakan. Meski sempat terhenti karena pandemi Covid-19, kegiatan safari dakwah dilanjutkan kembali di tahun 2022.


"Alhamdulillah kegiatan dakwah kembali digulirkan. Kali ini di Masjid Al-Ghofar Jasamarga, Kota Semarang pada Sabtu (15/10/2022)," ujarnya.


Dirinya berharap, program safari dakwah maulid LDNU Jateng terus bergulir di berbagai daerah dan bisa diduplikasi di tingkat cabang. "Peringatan Maulid Nabi momentum tepat untuk mengingatkan umat Nabi Muhammad pentingnya memperbanyak baca sholawat," terangnya. 


Dalam siaran pers yang diterima NU Online Jateng, Senin (17/10/2022) LDNU Jateng melakukan safari dakwah Maulid di Masjid Al-Ghofar Jasamarga dengan tema 'Kajian Maulid tentang Spirit Maulid Nabi Muhammad SAW dalam Memperkuat Silaturahim dan Mewujudkan Insan Pengayom yang Berakhlak'.





Dalam taushiyahnya, Kiai Aji Nugroho menguraikan lebih dalam akhlak Rasulullah sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an dan hadits. Seperti larangan menghina, mencari kesalahan orang lain, berburuk sangka, dan membuka aib orang lain.


"Juga larangan membunuh dengan alasan apapun, fokus dalam amaliyah sendiri tanpa harus menghina dan merendahkan yang berbeda, larangan untuk memaksakan agama, larangan untuk membid’ahkan dan mengkafirkan saudara muslim lainnya, dan lain sebagainya," ungkapnya.


Menurutnya, orang yang beragama itu harusnya merasa damai di manapun dia berada. Maka jika ada yang tidak merasa damai, patut dicurigai cara beragamanya. Aji juga menyampaikan sebuah hadits bahwa kebanyakan orang munafiq itu lahir dari pembaca Al-Qur’an.


"Hal ini dikarenakan pengetahuannya terkait dengan dalil (larangan) yang ada dalam Al-Qur’an tidak terlaksana dalam realitas kehidupan yang dijalaninya. 


Aji menegaskan, Indonesia adalah negara yang sangat religius, karena menyatunya ajaran agama dengan tradisi yang berjalan di masyarakat, sehingga sekat sekat yang ada dalam masyarakat dapat terkikis dan silaturahim terjaga dengan baik. 


"Inilah apa yang diajarkan oleh Rasulullah dan kemudian diwariskan oleh para ulama termanifestasikan dalam kegiatan nyata yang ada di masyarakat," ungkapnya.


Ketua panitia Abdullah Umar menjelaskan, kegiatan perayaan maulid di Masjid Al-Ghofar untuk menumbuhkan spirit dalam meneladani akhlak Nabi Muhammad dalam menjalankan agama di tengah perbedaan yang ada dalam masyarakat.


"Karena perbedaan yang ada adalah sunnatullah (ketetapan Allah) yang seharusnya tidak menyebabkan putusnya tali silaturahim antarsesama umat muslim," pungkasnya. (*)


Regional Terbaru