• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 27 April 2024

Regional

LDNU Jateng: Dai NU Harus Manfaatkan Medsos untuk Dakwah

LDNU Jateng: Dai NU Harus Manfaatkan Medsos untuk Dakwah
Pendidikan Kader Dai NU di Grobogan (Foto: NU Online Jateng/Samsul Huda)
Pendidikan Kader Dai NU di Grobogan (Foto: NU Online Jateng/Samsul Huda)

Grobogan, NU Online Jateng 
Para dai Nahdlatul Ulama (NU) harus mampu mengenali dan memahami sekaligus memanfaatkan fungsi media sosial untuk syiar dakwah Islam yang medannya semakin melebar.


Ketua Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Jawa Tengah KH Aji Nugroho mengatakan, jagat maya tidak boleh dibiarkan terlalu lama dipenuhi kabut konten tidak moderat, tidak toleran, dan anti nasionalis.


"Dai Nahdliyin saat ini sudah melakukan penetrasi ke jagat maya dan cukup mewarnai di medsos, namun masih sangat terbatas, terlebih yang berkaitan kajian yang dicari oleh anak milenial yaitu seputar praktek dan tuntunan ibadah, fiqih keluarga, fiqih muamalah dan akhlak," kata Kiai Aji.


Dikatakan, karena itulah LDNU Jateng memasukkan materi Metodologi Dakwah Media; Teori dan Praktek Dakwah Digital dalam kegiatan 'Pendidikan Kader Dai NU' yang dilaksanakan di Kantor PCNU Grobogan beberapa waktu yang lalu.


"Materi itu diampu dua narasumber yakni Wakil Sekretaris LDNU Jawa Tengah, Aan Zainul Anwar (Metodologi Dakwah Media; Perkembangan dan Tantangan Dakwah Media Pada Generasi Milenial) dan Aktivis LDNU Jateng dan Pakar Sinematografi dan Sutradara Film (Praktek Penggunaan Media dengan Pembuatan Konten Dakwah)," terangnya kepada NU Online Jateng, Kamis (17/2).
 

Narasumber pelatihan Aan Zainul Anwar di hadapan 90 peserta mengatakan, konten keislaman yang berkembang di media digital atau medsos saat ini masih dikuasai kelompok non moderat dan non aswaja.


Menurutnya, masa  pandemi ini harus dijadikan momentum para kiai dan dai NU untuk memulai aktivitas taklim dan dakwah melalui media sosial seperti Youtube, Facebook, dan Instragram.


"Langkah ini tepat sekali karena dapat mengimbangi konten-konten yang diunggah pihak-pihak yang tidak moderat, cenderung keras dan intoleran. Konten seperti ini hingga sekarang sering diakses gegerasi milenial," terangnya.


"Karena itulah Dai NU dituntut untuk kreatif, inovatif, kolaboratif, multi talent, lintas disiplin ilmu yang semuanya bisa dikondisikan oleh media sebagai perantara dalam memaksimalkan perannya sebagai seorang dai," pungkasnya.


Penulis: Samsul Huda
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru