• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Selasa, 21 Mei 2024

Regional

Konstruksi Ideal Pendidikan di Indonesia 

Konstruksi Ideal Pendidikan di Indonesia 
Kegiatan ngaji tematik PCNU Kota Pekalongan (Foto: Dok)
Kegiatan ngaji tematik PCNU Kota Pekalongan (Foto: Dok)

Pekalongan, NU Online Jateng
Kajian seri kedua dalam rangkaian ngaji tematik di bulan Ramadhan PCNU Kota Pekalongan 1444 H mengangkat tema 'Konstruksi Ideal Pendidikan Indonesia' berlangsung Ahad (2/3/2023).


Kegiatan kajian menghadirkan pemateri Wakil Dekan 1 (bidang Akademik) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan M Jaeni dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Uiversitas Pekalongan (Unikal) M Haryanto.


Dalam diskusi yang berdurasi 120 menit itu, membedah masalah pendidikan pendidikan di Indonesia yang berjalan saat ini. Di mana konstruksi idealnya adalah bagaimana memasukkan ruh pesantren ke dalam semua lembaga pendidikan di Indonesia. 


M Jaeni menyoroti banyak hal tentang sistem pendidikan di Indonesia. Menurutnya, pesantren masih menjadi model pendidikan yang sangat baik meski masing-masing memiliki kurikulum yang berbeda. "Ini bukan tanpa sebab, mengingat pesantren merupakan lembaga pendidikan yang indegenious (asli) nusantara," tegasnya.


Menurutnya, ada kekhasan pola pembalajaran yakni berupa critical thinking dan tradisi literasi yang kuat ditambah dengan kegiatan riyadhah-riyadhah laku spiritual dan hal itu seharusnya menjadi bagian terpenting dalam setiap jenjang pada lembaga pendidikan di Indonesia. 


"Tidak perlu malu pemerintah mengadopsi sistem pendidikan di pesantren yang selama ini terbukti sukses dan menghasilkan santri-santri tangguh," ucapnya.


Muhammad Jaeni sangat optimisme dengan Nahdlatul Ulama yang merupakan rumah besarnya pesantren untuk selalu mendakwahkan dan memberikan dampak dalam dunia pendidikan di Indonesia.

 
Sementara Haryanto menyarankan agar pendidikan dikembalikan ke konstruksi idealnya pada pendidikan ala Nusantara. Bagaiamana alam yang tersebar sebagaimana percikan surga yang ada di dunia ini adalah harta karun terpendam yang sangat mengandung kebijaksanaan untuk dipelajari. 


"Terlebih apa yang sudah diajarkan oleh para raja-raja dan tokoh Nusantara mengandung sebuah keteladanan yang seakan tidak lekang oleh zaman," terangnya. 


Namun lanjutnya, kenyataan yang ada masyarakat kita lebih silau akan kemajuan bangsa lain seperti bangsa-bangsa barat. Hal ini tentunya tidak bisa dilepaskan dari faktor imprealisme yang mencengkram Indonesia lebih dari 3 abad lamanya. 


"Andai semua elemen pendidik dalam lembaga pendidikan sadar akan harta karun kandungan kebijaksanaan yang mendalam yang tersimpan ini dan mau untuk dipelajari, maka sedikit banyak akan bisa mensolusikan problema terkini," pungkasnya. 


Kegiatan ngaji tematik dilakukan di Gedung Aswaja, Jalan Sriwijaya mulai 1-10 April 2023 jam 20.30 dilakukan secara online dan bisa disimak di kanal FB LTNNU Kota Pekalongan  https://www.youtube.com/results?search_query=ltn+nu+kota+pekalongan


Pengirim: Abdul Adhim


Regional Terbaru