Kiai Nur Salim: Orang Istimewa itu Bisa Menciptakan Kebaikan Diri dan Orang Lain
Senin, 23 September 2024 | 17:00 WIB
Boyolali, NU Online Jateng
Pengasuh Pesantren Salafiyah Annibros Al Hasyim Suruh, Kabupaten Semarang, Kiai Nur Salim Mawardi menyampaikan bahwasanya orang baik dan istimewa itu dapat menciptakan kebaikan bagi dirinya sendiri dan orang lain.
Hal itu ia sampaikan pada acara ‘Suruhan Bershalawat’ dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw di halaman Mushala Ar-Ridho Suruhan, Karangjati, Wonosegoro, Boyolali, pada Ahad (22/9/2024).
Baca Juga
Keutamaan Merayakan Maulidurrasul
“Orang baik itu ada yang bisa menjadikan dirinya baik dan bisa menjadikan orang lain turut mendapat keberkahannya. Sebagaimana orang jelek, itu dia menerima kejelekannya, bahkan kejelekan seseorang ini menjadi mudarat orang lain,” kata Kiai Nur Salim.
Disampaikannya, sebagaimana diketahui Nabi Muhammad saw merupakan insan yang mulia dan kebaikan Nabi menjadikan sekitarnya baik. Namun, kebaikan kita belum tentu menjadikan sekitar kita baik.
“Ini sifat khusus, sifat keistimewaan dari Rasulullah Muhammad saw,” tuturnya.
Kiai Nur Salim menambahkan, bahwasanya orang yang baik adalah orang yang senantiasa tertutup auratnya. Menurutnya, orang baik adalah orang yang mampu memendam cacatnya.
“Sebaiknya orang baik itu orang yang tidak memperlihatkan cacat dan auratnya sendiri, sebagaimana orang baik itu tidak pernah memperlihatkan atau memasyhurkan aib-aib orang lain,” jelasnya.
Baca Juga
Lafal Mahalul Qiyam Maulid Barzanji
Kiai Nur Salim mencontohkan, melalui media sosial misalnya. Ia menjelaskan, dalam bermedia sosial dibutuhkan kehati-hatian. Dalam hal ini, diperlukan kontrol diri agar tidak mudah membully, mengganggu, menyalahkan, dan menyebarluaskan kejelekan orang lain.
“Bagi yang bermain media sosial (medsos) itu jarinya mesti hati-hati. Medsos ada faedahnya tapi mudaratnya juga banyak. Maka kita hati-hati terutama bagi putra-putri kita,” ucapnya.
Kepala Dusun Suruhan, Sugiyarto turut menyampaikan ungkapan terima kasih kepada warga Suruhan yang telah hadir, sehingga dapat berkumpul (ngaji) dengan keadaan baik dan selamat.
Ia berharap agar warga senantiasa menjaga kerukunan dan kebersamaan, terlebih pada situasi menjelang pemilihan gubernur dan bupati.
“Yang utama rukun ayem, tenteram damai hati. Berbeda tidak apa-apa, tapi warga suruhan tetap rukun. Karena baik dan tidaknya Dusun Suruhan, tergantung panjenengan,” tuturnya.
Kontributor: Siswanto AR
Terpopuler
1
Inilah Lokasi Sholat Idul Adha Jumat 6 Juni 2025 Wilayah Semarang Jawa Tengah yang Dilansir LD PCNU Kota Semarang
2
3 Amalan di Hari Tasyrik
3
Gandeng Ulama, Juleha Demak Gencarkan Edukasi Kurban Sesuai Syariat
4
Kurban Kambing Lebih Utama dari Sapi? Ini Alasannya!
5
KH Maslahuddin dan Warisan GERBUHU: Amalan Seribu Kulhu di Hari Arafah
6
Pastikan Kurban Sesuai Syariat, PCNU Magelang Gelar Pelatihan Juru Sembelih Halal
Terkini
Lihat Semua