• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 19 April 2024

Opini

Kesan terhadap Fatayat NU; Perempuan Produktif, Shalekhah, dan Cerdas

Kesan terhadap Fatayat NU; Perempuan Produktif, Shalekhah, dan Cerdas
Foto: Ilustrasi (nu banyumas)
Foto: Ilustrasi (nu banyumas)

Luar biasa, itulah kesan pertama yang penulis tangkap dari kegiatan pelantikan Pimpinan Ranting (PR) dan Pimpinan Anak Ranting (PAR) Fatayat NU se-Kecamatan Tembalang, Kota Semarang dan peringatan 1 Abad NU pada Ahad (19/2/2023) lalu di Aula Kecamatan Tembalang.


Begitu luar biasa, mereka para perempuan muda NU berjibaku menyusun acara, menata ruang, mengisi acara pelantikan pengurus yang dimenej secara apik dengan tetap mengedapankan ke-NU-an. Acara diawali dengan presensi anggota yang di dalamnya sudah ada praacara dengan semaan Al-Qur'an.


Perempuan-perempuan muda yang tampil ini benar-benar profesional, mumpuni, dan bisa diandalkan. Penulis perlu angkat tentang kiprah Fatayat NU, karena di dalamnya banyak perempuan-perempuan muda yang bisa diandalkan untuk terus berkiprah demi kemajuan NU. Inilah wajah Fatayat,  perempuan-perempuan muda yang hebat, produktif, Sholekah, cerdas dan bermanfaat bagi sahabat-sahabatnya.


Jelas hebat, karena Fatayat mampu bersinergi dengan pihak kecamatan, cari sponsor kegiatan, dan lancar kegiatannya. Produktif karena dari sahabat-sahabat sudah memiliki usaha berupa UMKM yang produknya bisa dijual ke anggota. Sholekhah dan cerdas sudah tidak diragukan lagi, kader-kadernya kebanyakan ibu nyai  muda, anggota jamiyah dan sarjana bahkan magister. Ilmu yang mereka punya bermanfaat bagi dirinya sendiri, keluarga, masyarakat, agama, dan negara.


Saat pembawa acara sudah menyampaikan beberapa acara, para petugas siap mengawal acara sampai selesai. Sat set tanpa banyak bercanda dan bergurau. Lagu Indonesia Raya, Mars Fatayat, dan Yalal Wathan juga dinyanyikan dengan apik, kompak dan bersahaja, ya karena petugas yang menjadi dirigenpun sigap memberikan aba-aba. Saat pembacaan asmaul husna dan shalawat ulama dibawakan dengan bagus oleh seluruh peserta yang hadir. Inilah wajah NU selalu menghidupkan shalawat dalam berbagai event. Lanjut dengan tahlil, petugaspun siap memimpin tahlil dengan suara yang menyakinkan dan adem. Benar-benar luar biasa kader-kader perempuan NU.


Saat sambutanpun tidak membosankan bagi penulis, karena ketua Fatayat NU ini kader-kader perempuan NU yang memiliki stamina yang kuat, energik, cerdas, shalekhah dan memiliki pola kepemimpinan yang tangguh. Sebagai Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Tembalang, Aniqotun Nafiah sangat visioner, muda, berbakat dan cekatan. Walau masih muda Aniqotun Nafiah memiliki keinginan yang kuat untuk mengajak perempuan-perempuan muda NU bergabung dengan Fatayat, terutama yang berdomisili di Kecamatan Tembalang. 


Kepada penulis Aniqoh mengtatakan, untuk menapaki abad ke-2 NU, semakin lebih banyak kader-kader Fatayat bergabung. Kader Fatayat NU Kecamatan Tembalang sudah mencapai jumlah 1.500 kader dari 12 kelurahan dan 16 anak ranting kelurahan di Kecamatan Tembalang Semarang. Kader Fatayat NU Kecamatan Tembalang memiliki anggota terbanyak se Kota Semarang. Yang dilantik Ahad (19/2/2023) sebanyak 250 pengurus. Kalau bisa bertambah lagi kader-kader dari kelurahan dan anak ranting kelurahan. Pada akhirnya perempuan-perempuan muda NU mau bergabung ke Fatayat.


Tak kalah hebat lagi adalah sambutan dari Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kota Semarang Hj Istighfaroh dengan suara yang lantang mengajak semua kader Fatayat NU untuk berkomitmen sanggup menjalankan tugas sebagai kader NU. Perempuan NU selain shalekhah juga bermanfaat bagi umat dan berkontribusi nyata bagi perkembangan Fatayat. Dalam profesi apapun, Fatayat NU harus punya peran masing-masing. Minimal hadir kalau mendapat undangan dari pengurus Fatayat. Yang jadi pengurus sebisa mungkin cepat menerima informasi dan disampaikan kepada anggotanya. Peran Fatayat NU sangat besar dalam perkembangan bermasyarakat dan bernegara. Untuk itu sahabat-sahabat Fatayat harus punya karya nyata, berinovasi, dan berperan sesuai tugas masing-masing.


Sambutan berikutnya dari Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Tembalang Kiai Istolik menyampaikan, Fatayat menjadi modal utama bagi berkembangnya organisasi NU. Nasib perempuan-perempuan NU ada di tangan Fatayat. Saatnya Fatayat NU kerja dan kerja, kalau bisa dari kader Fatayat bisa mengguncang dunia. Kerja dan ngaji yang sungguh-sungguh, ikut membesarkan NU dengan terus mengajarkan akidah ahlussunnah waljamaah kepada generasi muda NU dan perempuan-perempuan muda NU. Cetaklah prestasi-prestasi yang gemilang dan terus memberi manfaat kepada masyarakat.


Kiai Istolik mengajak perempuan-perempuan muda NU untuk menyekolahkan putra-putrinya ke sekolah yang mengajarkan ke NUan. Baik di tingkat SD/MI sampai Perguruan Tinggi (PT). Di akhir acara, penulis menemui Rais MWCNU Tembalang sekaligus sebagai Wakil Ketua PCNU Kota Semarang KH Much Syahid Al-Baihaqi. Ketika penulis bertanya tentang kiprah Fatayat NU, Kiai Syahid menjelaskan, Fatayat NU harus mampu menjawab masalah kewanitaan dengan aneka problematika dan cara pemecahannya. Jadi kalau ada permasalahan terkait dengan perempuan, maka Fatayat harus mampu berkontribusi nyata dalam menjawab tantangan-tantangan zaman. Fatayat NU bisa membangun negeri ini dan merajut persatuan dan kesatuan.


Acara demi acara berlangsung dengan khidmat, sesuai dengan rencana yang sudah disusun. Pada akhir acara diadakan foto bersama antara pengurus, tamu undangan dan peserta yang hadir. Wallahu a'lam bis shawab


Nurul Azizah, penulis buku 'Muslimat NU di Sarang Wahabi'


Opini Terbaru