Regional

Teater Kilats IPNU-IPPNU Garung Lor Pentaskan Naskah “TUK” di Hari Kemerdekaan

Rabu, 20 Agustus 2025 | 12:00 WIB

Teater Kilats IPNU-IPPNU Garung Lor Pentaskan Naskah “TUK” di Hari Kemerdekaan

PNU-IPPNU Ranting Garung Lor menggelar pentas produksi Teater Kilats di perempatan Masjid Darul Muttaqien, Desa Garung Lor, Kudus, Sabtu malam (17/8/2025).

Kudus, NU Online Jateng

Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, IPNU-IPPNU Ranting Garung Lor menggelar pentas produksi Teater Kilats dengan mementaskan naskah berjudul “TUK” karya Bambang Widoyo S.P. Pertunjukan yang disutradarai oleh Hadi (Kadal) ini berlangsung di area terbuka, tepatnya di perempatan Masjid Darul Muttaqien, Desa Garung Lor, Kudus, Sabtu malam (17/8/2025).


Sejak pukul 19.30 WIB, ratusan warga mulai memadati lokasi pertunjukan. Tidak hanya masyarakat umum, acara ini juga dihadiri oleh para tokoh masyarakat, tokoh agama Desa Garung Lor, serta sejumlah seniman dari Kudus yang turut memberikan dukungan moral terhadap kegiatan seni budaya yang diinisiasi para pelajar NU. Kehadiran mereka semakin menambah semarak suasana sekaligus menjadi bentuk apresiasi atas semangat generasi muda dalam menghidupkan seni pertunjukan di tengah masyarakat.


Ketua IPPNU Ranting Garung Lor menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada pihak-pihak yang mendukung terselenggaranya pentas tersebut.


“Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Lesbumi yang selalu mendukung dan mengawal IPNU-IPPNU dalam menyelenggarakan pementasan teater ini. Dukungan yang diberikan menjadi energi besar bagi kami untuk terus berkarya serta menjaga keberlangsungan seni dan budaya di Desa Garung Lor,” ungkapnya.


Sementara itu, Ketua Lesbumi Kudus, Abu Hasan Asy’ari, memberikan apresiasi sekaligus pesan motivasi kepada generasi muda.


“Kami bangga dapat mendampingi adik-adik IPNU-IPPNU dalam berkarya di bidang seni. Melalui teater, mereka tidak hanya mengekspresikan kreativitas, tetapi juga belajar tentang nilai perjuangan, kerja sama, dan pengabdian. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut sebagai sarana pembentukan karakter dan penguatan budaya di tengah masyarakat,” ujarnya.


Pementasan teater ini diharapkan mampu menjadi titik awal lahirnya ruang-ruang ekspresi baru bagi pelajar dan generasi muda. Selain menjadi hiburan, kegiatan ini juga menjadi wadah edukasi, penguatan identitas budaya, serta sarana mempererat hubungan antarwarga. Dengan dukungan para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan para seniman, semangat kebersamaan dalam melestarikan seni dan budaya di Desa Garung Lor semakin terasa kuat.