• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 28 Maret 2024

Obituari

Innalillahi, KH Mushonef Yahya Guru Senior Pesantren Futuhiyyah Wafat

Innalillahi, KH Mushonef Yahya Guru Senior Pesantren Futuhiyyah Wafat
almarhum KH Mushonef (Foto: NU Online Jateng/Samsul)
almarhum KH Mushonef (Foto: NU Online Jateng/Samsul)

Demak, NU Online Jateng
Innaa lillahi wainna ilaihi rajiun, keluarga besar Pesantren Futuhiyyah berduka, KH Mushonef Yahya (58 tahun) salah seorang guru senior di lembaga pendidikan di bawah Yayasan Futuhiyyah Mranggen, Demak meninggal dunia, Sabtu (18/2/2023).


Informasi meninggalnya Kiai Mushonef yang beredar di grup WA Ikatan Alumni Futuhiyyah menyebutkan, almarhum menghembuskan nafas terakhirnya saat menjalani perawatan kesehatan si Rumah Sakit Wongsonegoro Ketileng, Kota Semarang, Sabtu pagi.


Wakil Ketua Pengurus Pusat Ikatan Alumni Futuhiyyah KH Agus Fathuddin Yusuf mengatakan, almarhum mendedikasikan dirinya sebagai guru di lembaga-lembaga pendidikan  yang ada di lingkungan Futuhiyyah sejak lulus dari Madrasah Aliyah Futuhiyyah-1 pada tahun 1984.


"Jadi hampir 40 tahun almarhum mendedikasikan diri pada almamater, di antaranya mengajar di MTs Futuhiyyah 1 dan MA Futuhiyyah 2," kata Gus Din kepada NU Online Jateng di Demak, Sabtu (18/2/2023).


Menurutnya, di sela kesibukannya mengajar di Futuhiyyah, Kiai Mushonef melanjutkan studi ke perguruan tinggi, gelar sarjana S-1 diraih di Fakultas Syariah Institut Islam Walisembilan Semarang (IIWS) dan S-2 di IAIN (sekarang UIN) Walisongo Semarang.





Salain aktif di Futuhiyyah lanjutnya, almarhum juga mengajar di IIWS (sekarang Setia WS), aktif di NU dan sempat terjun di dunia politik, bergabung ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Posisi sebagai Ketua PAC PKB Mranggen sempat dipegang dan mengantarkannya menjadi legislator atau anggota DPRD Kabupaten Demak periode 2004-2009. 


Disampaikan, sebagai manusia tentu almarhum tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan, karena itu kepada seluruh alumni Futuhiyyah dimohon untuk kirim doa agar semua kesalahan dan dosa almarhum diampuni Allah SWT.


"Saya bersaksi almarhum kang Kiai Mushonef yang dimakamkan di pemakaman umum Suburan, satu komplek dengan pesantren Futuhiyyah adalah orang baik, lahul faatihah," ujarnya 


Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Mranggen KH Jakfar Shodiq menjelaskan, almarhum Kiai Mushonef sempat mengemban amanat sebagai salah seorang pengurus MWCNU bagian Ma'arif atau pendidikan.  


"Almarhum sangat tekun dalam menjalani profesi sebagai guru atau pendidik, diharapkan semangat dan dedikasi untuk mencerdaskan anak bangsa dapat dilanjutkan murid-murid dan kita semua," pungkasnya.


Penulis: Samsul Huda


Obituari Terbaru