• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 29 April 2024

Nasional

HARLAH NU

Rais PWNU Jateng: Kita Sedang Diuji dengan Sam'an wa Thaatan

Rais PWNU Jateng: Kita Sedang Diuji dengan Sam'an wa Thaatan
Rais PWNU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh di acara Harlah NU di Kota Pekalongan (Foto: NU Online Jateng/M Ngisom Al-Barony)
Rais PWNU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh di acara Harlah NU di Kota Pekalongan (Foto: NU Online Jateng/M Ngisom Al-Barony)

Pekalongan, NU Online Jateng
Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Ubaidullah Shodaqoh mengatakan, warga NU (nahdliyin) sedang diuji dengan 'sam'an wa thaatan' dalam mengarungi perjalanan organisasi.


"Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-101 Nahdlatul Ulama momen yang istimewa. Dalam kurun waktu selama 101 tahun mengarungi perjalanan organisasi, NU telah berpengalaman dalam situasi apapun," ujarnya.


Kiai Ubaidullah menyampaikan hal tersebut pada acara khatmil Qur'an dan Halaqah Harlah bersama Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar di Gedung PCNU Kota Pekalongan, Kamis (1/2/2024) malam.


Dikatakan, Hadratus Syekh KH Hasyim Asy'ari telah memberikan contoh bagaimana mengelola Jamiyah NU. Demikian pula rais aam-rais aam berikut juga telah memberikan contoh. Selain itu, kita juga telah beberapa kali mengalami peristiwa politik yakni dari jamiyah ke partai kemudian jamiyah lagi diteruskan fusi, terakhir khitthah.


"NU juga berpengalaman menghadapi berbagai situasi seperti tahun 1965, 1998, maupun berdirinya reformasi. Jika ada warga NU yang masih kebingungan bagaimana bersikap dan bingung, itu kebangeten," tegasnya.
 


Lalu lanjutnya, bagaimana NU bersikap menghadapi Pemilu 2024? NU punya pimpinan, punya kiai. Jadi santri gak perlu bingung, yang penting itu santri ikut kiai yakni sam'an wa thaatan. "Sam'an wa thaatan ketika kita lapar disuruh makan, ya kita makan itu gampang. Justru sam'an wa thaatan diuji ketika tidak lapar kok disuruh makan," terangnya.


Menurut Kiai Ubaidullah yang juga Pengasuh Pesantren Al-Itqon Bugen, Kota Semarang  adalah dalam memasuki usia ke-101 NU, pengurus dan warga NU harus tetap fokus pada program-program organisasi. Begitu pula di Kota Pekalongan dijalankan dengan sebaik-baiknya linier dengan program PWNU maupun PBNU.


"Yang terpenting tetap kita jaga NU, sehingga jamiyah bisa semaksimal mungkin berkhidmah di tengah-tengah masyarakat," ucapnya.


Ketua Panitia Harlah NU tingkat Kota Pekalongan Abdul Adhim kepada NU Online Jateng, Jumat (2/2/2024) mengaku bersyukur seluruh rangkaian kegiatan Harlah ke-101 telah selesai dan berjalan dengan lancar. Dirinya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan Harlah di Kota Pekalongan.


"Alhamdulillah, puncak acara berjalan lancar. Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Rais PWNU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh berkenan hadir dan menyampaikan taushiyah yang sangat penting bagi warga NU," pungkasnya.


Diketahui, memperingati Harlah ke-101 NU, PCNU Kota Pekalongan mengagendakan beberapa kegiatan antara lain pasang bendera NU, ziarah muassis, pembacaan sejuta shalawat nariyah, apel harlah, bulan dana, semaan Al-Qur'an, dan halaqah harlah.


Penulis: M Ngisom Al-Barony


Nasional Terbaru