• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 3 Mei 2024

Nasional

Gus Mus Ajak Umat Islam Teladani Ulama

Gus Mus Ajak Umat Islam Teladani Ulama
KH Mustofa Bisri di acara kauh Mbah Wildan Abdul Chamid Kendal (Foto: Istimewa)
KH Mustofa Bisri di acara kauh Mbah Wildan Abdul Chamid Kendal (Foto: Istimewa)

Kendal, NU Online Jateng
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Mustofa Bisri mengajak kalangan umat Islam meneladani sikap dan perilaku para ulama khususnya ulama NU. Menurutnya dengan meneladani ulama melalui haul akan dapat meningkatkan mahabbah kepada para kiai.


"KH Wildan Abdulchamid termasuk tokoh ulama NU yang sikap dan perilakunya patut menjadi keteladanan bagi siapa saja. Keuletan dan kegigihan adik almaghfurlah KH Ahmad Abdul Hamid dalam menyebarkan ilmu patut kita tiru," ujarnya.


Hal itu dinyatakan dalam taushiyahnya pada haul ke-6 almaghfurlah KH Wildan Abdulchamid di Pesantren Raudlatul Mutaallimin Kendal pada Jumat (24/2/2023) malam.


Disampaikan, kiai yang patut diteladani adalah kiai yang semasa hidupnya mengabdikan diri kepada umat dan masyarakat mendidik dan mengajar serta memberikan keteladanan. "Dengan haul ini, orang kembali diingatkan agar perjuangannya selain bisa diteruskan oleh generasi berikutnya juga menambah cinta santri kepada ulama dan kiai," terangnya.


Dikatakan, dirinya mengakui sangat dekat dengan Kiai Wildan. Saking dekatnya, Gusmus mengaku Kiai Wildan sudah seperti keluarga. “Jadi kedekataan saya itu bukan karena beliau sebagai lurah pondok saja, tapi sudah orang ndalem (keluarga, red) sendiri,” paparnya. 


Dijelaskan, Kiai Wildan adalah sosok kiai yang menciptakan salam penutup di kalangan Nahdlatul Ulama (NU) yakni dengan mempopulerkan 'wallahul muwaffiq ilaa aqwamitthariq'. “Itu karya simbah Kiai Wildan,” paparnya. 


Menurut Gus Mus, orang-orang NU dulu populer dengan bilhaitaufik wal hidayah saat akan mentup salam. Namun belakangan itu ditiru oleh banyak orang. Sehingga Kiai Wildan membuat doa lain sebelum salam penutup. 





Pengasuh Pesantren Raudlatul Mutallimin Kendal KH Mohammad Farid kepada NU Online Jateng, Jumat (3/3/203) menjelaskan, kegiatan haul KH Wildan Abdul Hamid digelar secara rutin tahunan selain untuk mengenang jasa-jasanya selama hidupnya, juga untuk merekatkan antar-generasi, terutama generasi muda yang krisis keteladanan.


"Haul ini merupakan idealisme mempertemukan generasi muda dengan pihak-pihak terkait yang pengalaman masa lalu," terang putra bungsu KH Wildan Abdulchamid ini.

 
Dikatakan, di masa hidupnya KHM Wildan Abdulchamid dikenal sangat dekat dengan KH Mustofa Bisri, KH Abdurrahman Wahid, dan KH Maimoen Zubair, sehingga acara haul menjadi momentum mengenang kembali sosok Kiai Wildan.


"Tema yang diusung dalam kegiatan ini 'Mengenang Kiai Merawat Tradisi' diharapkan momentum haul ini dapat membangkitkan semangat kepada hadirin agar istiqamah melanjutkan perjuangan mulia Kiai Wildan Abdulchamid.


Seperti yang dikenal, KHM Wildan Abdul Chamid adalah ulama asal Kendal yang mendedikasikan diri untuk masyarakat dan NU yang hingga akhir hayatnya menjadi Mustasyar PWNU Jawa Tengah dan Ketua MUI Jawa Tengah. 


Sosoknya bersahaja, beberapa kali mendapat tawaran untuk berkhikmat di PBNU ditolaknya, karena kecintaannya dan keistiqamahannya dalam berbagai pengajiannya yang dilaksanakan di Kendal.


“Kami berharap, melalui peringatan haul yang dilaksanakan secara rutin ini, kita akan bisa merefleksikan kembali perjuangannya. Rangkaian acara haul juga dimeriahkan dengan bazar dari produk-produk usaha koperasi mikro pesantren," pungkasnya.


Penulis: Samsul Huda


Nasional Terbaru