Kendal, NU Online Jateng
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) akan menyampaikan taushiyah dalam haul ke-6 almarhum KH Wildan Abdul Hamid Kendal pada Jumat (24/2/2023) besok.
Putra bungsu almarhum Kiai Wildan Kiai Mohammad Farid Fad mengatakan, selain Gus Mus yang juga pengasuh pesantren Raudhatul Thalibin Leteh, Rembang akan hadir dan menyampaikan taushiyah Wakil Gubernur Jateng KH Taj Yasin Maemoen dan Koordinasi Nasional (Kornas) Gus Durian Alissa Wahid (salah satu putri Gus Dur).
"Ketiga tokoh itu akan hadir dalam acara haul ke-6 almaghfurlahuma KHM Wildan Abdul Chamid dan KH Abdul Chamid yang digelar di Pesantren Raudlatul Muta’allimin Kendal," kat Kiai Farid Fad melalui siaran pers yang diterima redaksi NU Online Jateng, Rabu (22/2/2023).
Disampaikan, seperti dalam kegiatan peringatan haul sebelumnya, haul ini diperkirakan akan dihadiri ribuan masyarakat Kendal dan sekitarnya. Rangkaian acaranya dimulai pada Jumat (24/2/2023) sore ba’da ashar dengan agenda pembacaan tahlil yang diikuti oleh masyarakat umum di maqbarah.
Setelah itu sambungnya, dilanjutkan dengan acara pengajian pada malam harinya yang dimulai pada pukul 18.30 WIB. Haul ke-6 ini dikonsep dengan menampilkan para tokoh pembicara yang memiliki kedekatan dengan almaghfurlah KHM Wildan Abdul Chamid.
"Di masa hidupnya, KHM Wildan Abdul Chamid dikenal sangat dekat dengan KH Mustofa Bisri, KH Abdurrahman Wahid, dan KH Maimoen Zubair, sehingga acara ini menjadi momentum mengenang kembali sosok Kiai Wildan," terangnya.
Dikatakan, tema yang diusung dalam kegiatan ini 'Mengenang Kiai Merawat Tradisi' diharapkan momentum haul ini dapat membangkitkan semangat kepada hadirin agar istiqamah melanjutkan perjuangan mulia Kiai Wildan Abdulchamid.
Seperti yang dikenal, KHM Wildan Albdul Chamid adalah ulama asal Kendal yang mendedikasikan diri untuk masyarakat dan NU yang hingga akhir hayatnya menjadi Mustasyar PWNU Jawa Tengah dan Ketua MUI Jawa Tengah.
Sosoknya bersahaja, beberapa kali mendapat tawaran untuk berhikmat di PBNU ditolaknya, dikarenakan kecintaannya dan keistiqamahannya dalam berbagai pengajiannya yang dilaksanakan di Kendal.
“Kami berharap, melalui peringatan haul yang dilaksanakan secara rutin ini, kita akan bisa merefleksikan kembali perjuangannya. Rangkaian acara haul juga dimeriahkan dengan bazar dari produk-produk usaha koperasi mikro pesantren," pungkasnya.
Penulis: Samsul Huda
