Nasional

Gas Air Mata Tembus Area Masjid Agung, LPBH PCNU Pati Sesalkan Tindakan Represif Aparat

Jumat, 15 Agustus 2025 | 11:00 WIB

Gas Air Mata Tembus Area Masjid Agung, LPBH PCNU Pati Sesalkan Tindakan Represif Aparat

Ketua LPBH PCNU Pati, Ahmad Shofwan (Foto: dok istimewa)

Pati, NU Online Jateng 

Aksi unjuk rasa besar-besaran di Alun-alun Pati pada Rabu (13/8/2025) menyisakan sorotan tajam terhadap aparat keamanan. Penembakan gas air mata yang dilakukan untuk membubarkan massa dilaporkan sampai menghantam halaman Masjid Agung Baitunnur, bahkan menembus area parkir mobil dan tempat wudhu.

 

Peristiwa ini terekam dalam sejumlah video yang beredar di media sosial. Dalam rekaman tersebut, asap pekat gas air mata mengepul di halaman masjid. Warga yang berada di sekitar lokasi, termasuk ibu-ibu, anak-anak, dan jamaah yang hendak shalat, terlihat panik dan berhamburan mencari tempat aman. Beberapa di antaranya mengalami sesak napas dan perih di mata akibat paparan gas.

 

Ketua Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (LPBH) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pati, Ahmad Shofwan, menyesalkan tindakan aparat yang dinilainya berlebihan.

 

Ia menegaskan bahwa demonstrasi merupakan hak warga negara yang dijamin undang-undang, dan aksi 13 Agustus tersebut telah berlangsung sesuai prosedur perizinan serta masih dalam batas waktu yang diperbolehkan.

 

"Demo itu hak masyarakat dan dilindungi undang-undang. Aksi kemarin legal dan berizin. Namun tindakan aparat yang sampai mengejar hingga ke area Masjid Agung sangat disayangkan. Masjid adalah tempat ibadah, bukan arena bentrokan. Di sana ada masyarakat yang ingin beribadah, bukan pendemo," ujarnya, Kamis (14/8/2025).

 

Shofwan memaparkan bahwa gas air mata diarahkan ke beberapa titik sensitif, termasuk halaman parkir mobil masjid, tempat wudhu, bahkan gang-gang di permukiman warga. Ia mengaku menerima laporan dari warga yang terkena dampak meski tidak terlibat aksi.

 

"Banyak yang hendak berjamaah ikut kena, bahkan ibu-ibu dan anak-anak. Di gang-gang pemukiman pun ada warga yang terkena imbas. Ini tidak boleh terjadi. Kalau menangkap pendemo yang rusuh silakan, tapi jangan sampai warga yang tidak terlibat menjadi korban," tegasnya.

 

Lebih lanjut, ia menduga bahwa kericuhan saat aksi sebagian besar dipicu oleh kelompok luar daerah yang sengaja memancing kekacauan.

 

"Saya pastikan perusuh itu banyak yang dari luar Pati. Orang Pati tidak seperti itu," imbuhnya.

 

LPBH PCNU Pati pun meminta Kapolda dan Kapolres mengevaluasi kinerja anggotanya agar tindakan represif tidak terulang di kemudian hari.

 

"Kami minta ada pembenahan, evaluasi, dan komitmen menjaga area ibadah dari tindakan yang berpotensi mencederai warga," kata Shofwan.

 

Sementara itu, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, membantah adanya pelanggaran prosedur. Menurutnya, seluruh langkah yang diambil aparat sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP) pengamanan aksi.

 

"Sejak awal, aksi unjuk rasa yang damai berjalan lancar dan kami menjamin keamanan para demonstran. Tindakan yang diambil tetap mengacu pada SOP," pungkasnya.

 

Kontributor: Umar HanafiLTN PCNU Pati