Khutbah Jumat Refleksi Akhir Tahun 2024 dan Menyambut Bulan Rajab
Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB
Khutbah Jumat kali ini mengambil judul Refleksi Akhir Tahun 2024 dan Menyambut Bulan Rajab. Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, klik ikon yang berwarna biru. Semoga bermanfaat!
Khutbah Pertama
اَلْحَمْدُ للهِ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ خَلَقَ الْاِنْسَانَ فِيْ أَحْسَنِ تَقْوِيْمٍ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْعَظِيْمُ الْكَرِيْمُ. وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كُنِّيَ بِأَبِي الْقَاسِمِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ.
اَمَّا بَعْدُ, فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُون
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Alhamdulillah, kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah swt, yang telah memberikan kita kesehatan, kesempatan, dan hidayah-Nya sehingga kita dapat berkumpul di masjid ini untuk melaksanakan ibadah shalat Jum’at. Salawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw, keluarga, sahabat, dan seluruh umatnya hingga akhir zaman.
Hadirin jama’ah jum’at yang dirahmati Allah,
Pekan ini, kita berada di penghujung tahun 2024 menuju tahun 2025, dan kita juga sedang memasuki bulan Rajab 1446 H. Bulan Rajab merupakan salah satu dari empat bulan mulia atau asyhur al-hurum yang juga meliputi Dzulhijjah, Dzulqadah, dan Muharram. Rajab adalah waktu yang tepat untuk merenungkan perjalanan hidup kita, mengevaluasi diri, dan memperbaiki kualitas ibadah kita.
Baca Juga
Khutbah Jumat: Islam Agama Cinta Damai
Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman dalam Surah Al-Hashr ayat 18:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ (18)
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok.”(QS. Al-Hashr: 18)
Ayat ini adalah sebuah pengingat yang sangat penting dalam menjalani kehidupan kita sebagai umat Muslim. Introspeksi merupakan sebuah proses penting dalam memahami diri kita sendiri, melihat kesalahan yang telah kita lakukan, dan memperbaiki diri agar lebih baik di masa depan.
Dengan mempersiapkan diri untuk menghadapi kehidupan setelah dunia ini, kita dapat lebih memahami tujuan sejati dari hidup ini dan meningkatkan kualitas iman dan amal ibadah kita.
Sebagai umat Muslim, kita harus mengingat bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara dan kehidupan akhiratlah yang sebenarnya abadi. Oleh karena itu, tidak pantas bagi kita untuk hanya fokus pada kesenangan duniawi semata tanpa memikirkan akhirat.
Kita harus senantiasa mempersiapkan diri dengan amal ibadah yang baik, keikhlasan hati, dan ketakwaan kepada Allah SWT agar dapat menghadapi kehidupan setelah kematian dengan tenang dan penuh keimanan.
Dengan mengikuti ajaran agama Islam, kita diajarkan untuk menjalani kehidupan ini dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab sebagai hamba Allah. Selain itu, kita juga diajarkan untuk selalu memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan akhirat, seperti akhlak yang baik, amal ibadah yang konsisten, dan hubungan yang harmonis dengan sesama manusia.
Dengan demikian, kita dapat menjalani kehidupan ini dengan lebih bermakna dan memberikan manfaat bagi diri sendiri serta orang lain, baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Dalam sebuah hadits disebutkan :
عَنْ أبي يَعلَي شدَّادِ بنِ أوْسٍ رضي اللهُ عنه، عنِ النَّبي صلَّي اللهُ عليه وسلمَّ قال: «الكيِّسُ مَنْ دَانَ نفْسَه، وعَمِلَ لما بعدَ الموْتِ، والعاجزُ مَنْ أتْبعَ نَفْسَه هواها، وتمنَّي علَي اللهِ». رواه التِّرمِذيُّ
Dari Abu Ya’la yaitu Saddad ibnu Aus R.A. dari Nabi saw. Beliau bersabda : “Orang yang cerdas ialah orang yang mampu mengintrospeksi dirinya dan beramal untuk kehidupannya setelah mati. Sedangkan orang lemah ialah orang yang selalu mengikuti hawa nafsunya dan berharap kepada Allah dengan harapan kosong”. (H.R. At-Tirmidzi )
Hadits ini mengajak kita untuk merenungkan sejauh mana kita telah berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik dalam segala aspek kehidupan, baik itu dalam hubungan dengan Allah SWT, dengan sesama manusia, maupun dengan diri sendiri. Sebagai umat Muslim, kita dituntut untuk senantiasa mengintrospeksi diri dan terus berupaya meningkatkan kualitas diri agar lebih dekat dengan ridha Allah SWT.
Menggunakan hadits ini sebagai pedoman, kita dapat mengevaluasi perilaku, sikap, dan perbuatan kita sehari-hari. Apakah kita telah menjalankan sunnah Rasulullah SAW dengan baik? Sudahkah kita memperbaiki kesalahan-kesalahan kita dan berusaha untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari? Sudahkah kita memperhatikan kesejahteraan dan kebahagiaan sesama manusia di sekitar kita?
Dengan merenungkan hadits ini, kita diingatkan tentang pentingnya kesadaran diri dan tanggung jawab sebagai hamba Allah SWT. Kita harus selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas diri dan berbuat kebaikan sebanyak mungkin. Semoga dengan kesadaran ini, kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik, lebih bermanfaat, dan lebih dicintai oleh Allah SWT.
Apakah kita sudah melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi diri kita dan orang lain? Sudahkah kita berbuat baik kepada sesama?
Jama’ah Jum’at rahimakumullah
Ini adalah waktu yang tepat untuk melihat kembali apa yang telah kita capai sepanjang tahun ini, mempertimbangkan hal-hal yang telah kita pelajari, dan merencanakan langkah-langkah selanjutnya untuk mencapai tujuan kita. Dengan melakukan refleksi, kita dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan, serta mengevaluasi apakah kita telah menjalani tahun ini dengan baik atau ada hal-hal yang perlu diperbaiki.
Selain itu, akhir tahun juga merupakan waktu yang tepat untuk bersyukur atas segala hal yang telah kita alami dan capai selama tahun ini. Dengan bersyukur, kita akan lebih memperhatikan hal-hal positif yang telah terjadi dalam hidup kita dan mampu memperkuat mental kita untuk menghadapi tahun baru yang akan datang. Dengan melakukan refleksi dan bersyukur di akhir tahun, kita akan lebih siap untuk menghadapi tantangan dan peluang yang akan datang di tahun berikutnya. Jadi, mari kita tanyakan pada diri kita masing-masing :
- Apa yang telah kita capai di tahun ini?
- Apakah kita sudah memenuhi janji-janji kita kepada Allah dan diri kita sendiri?
- Bagaimana kualitas ibadah kita? Apakah kita semakin dekat dengan Allah?
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Refleksi ini tidak hanya penting untuk kehidupan spiritual kita, tetapi juga untuk kehidupan sosial dan profesional kita. Kita harus mampu menilai diri sendiri, belajar dari kesalahan, dan merencanakan langkah-langkah yang lebih baik di masa depan. Di zaman yang serba cepat ini, kita sering kali terjebak dalam rutinitas dan kesibukan. Namun, kita harus menyisihkan waktu untuk merenungkan apa yang benar-benar penting.
Berikut adalah beberapa contoh implementasi refleksi yang dapat kita lakukan: Pertama, membuat jurnal harian. Catat setiap hari apa yang telah kita lakukan, baik dan buruk, serta pelajaran yang bisa diambil. Ini akan membantu kita untuk lebih sadar akan tindakan kita.
Kedua, Evaluasi Kualitas Ibadah. Tanyakan pada diri kita, apakah shalat kita sudah khusyuk? Sudahkah kita membaca Al-Qur’an setiap hari? Apakah kita sudah berusaha untuk meningkatkan kualitas ibadah kita?
Ketiga, Berbuat Baik kepada Sesama. Lakukan tindakan kecil yang dapat memberikan dampak positif bagi orang lain, seperti membantu tetangga, menyumbangkan sebagian rezeki, atau bahkan sekadar memberikan senyuman.
Keempat, Bersyukur atas Nikmat. Luangkan waktu untuk bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan. Ini akan membantu kita untuk lebih menghargai hidup dan memperbaiki sikap kita.
Jamaah jum’at as’adakumullah
Banyak orang percaya bahwa bulan rajab adalah waktu yang tepat untuk merenungkan dan memperbaiki diri karena bulan Rajab, sya’ban dan ramadan segera tiba. Dengan melakukan introspeksi diri dan mengevaluasi amal ibadah yang telah dilakukan selama setahun terakhir, kita dapat mempersiapkan hati dan pikiran untuk menyambut bulan rajab dengan penuh keikhlasan dan keberkahan.
Oleh karena itu, ini merupakan kesempatan emas bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah dan amalan baik guna mendekatkan diri kepada Allah. Dengan memanfaatkan bulan rajab dengan sebaik mungkin, kita dapat mempererat hubungan spiritual kita dengan Sang Pencipta dan menjadikan diri kita lebih siap untuk menyambut bulan sya’ban san ramadan dengan penuh semangat dan keimanan yang tinggi.
Dengan melakukan perbaikan diri dan mempersiapkan hati, kita dapat meraih keberkahan dan kemurahan Allah di bulan rajab yang segera tiba. Semoga amal ibadah kita diterima oleh-Nya dan kita dapat menjalani bulan rajab dengan penuh kebahagiaan dan kesuksesan. Amin..
Semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan untuk terus beribadah dan beramal shalih.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ
أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّار.
عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ.
Disusun oleh: KH Ghilman Nursidin Syarief, Lc, MSI. Pengurus Lembaga Dakwah PWNU Jawa Tengah. Bidang penelitian pengembangan dakwah.
Terpopuler
1
Rais Syuriyah PWNU Jateng: NU Kokoh Berkat Peran Kolektif Ulama dan Santri
2
Ujian Akhir Santri TPQ Metode Tilawati di Jatinegara-Bojong Libatkan 240 Peserta
3
Keutamaan Bulan Rajab Selain Isra’ Mi’raj Menurut Mbah Maimoen
4
Khutbah Jumat: Bulan Rajab Menuntut Ilmu Ai: Kecerdasan Buatan
5
Khutbah Jumat: Memanfaatkan Teknologi Digital dengan Baik
6
Pasien Diare dan Dengue Shock Syndrome Meningkat di Rembang di Januari 2025,
Terkini
Lihat Semua