Khutbah

Khutbah Jumat: Keutamaan Dan Hikmah 10 Muharram

Jumat, 4 Juli 2025 | 06:08 WIB

Khutbah Jumat: Keutamaan Dan Hikmah 10 Muharram

Ibadah shalat (Foto: ilustrasi Pinterest)

NU Online Jateng -

Khutbah Pertama 

 

الحمدُ للهِ الذي فَضَّلَ أَيَّاماً عَلَى أَيَّامٍ، َوجَعَلَ شَهْرَ اللهِ الْمُحَرَّمَ مِنَ اْلأَشْهَرِ الحُرُمِ، وَجَعَلَ يَوْمَ عَاشُوَراءَ يوماً عَظِيماً مُبَارَكاً. وأشهدُ أن لا إلهَ إلا اللهُ وحدَهُ لا شريكَ لهُ، وأشهد أن محمداً عبدُهُ ورَسولُهُ. اللهم صلِّ وسلِّمْ وبَارِكْ على نبينا مُحمدٍ وعلى آلهِ وصَحبِهِ أجمعين اَمَّا بَعْد:

فَيَا عِبَادَ الله، اُوْصِيْ نَفْسِي وَاِيَّاكُمْ بِتَقْوَى الله، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. يَا أَيُّهَا الّذين آمنوا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

 

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah Subhanahu wata’ala dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Takwa adalah bekal terbaik untuk menghadapi kehidupan dunia dan akhirat. 

 

Allah subhanahu wata’ala berfirman:

 

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ

 

Artinya: “Berbekallah, Sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa, dan bertaqwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang berakal” (QS. Al Baqarah Ayat:197)

 

Jama’ah Jumat yang dirahmati Allah,

Kita saat ini berada di bulan Muharram, salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan oleh Allah. Di dalamnya terdapat hari yang sangat agung, yaitu tanggal 10 Muharram, yang dikenal sebagai Hari Asyura. 

 

Hari Sabtu esok adalah hari bertepatan tanggal 10 Muharram/hari ‘Asyura.

Rasulullah sangat memuliakan hari Asyura. 

 

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim Rasulullah bersabda:

 

"أفضلُ الصِّياَمِ بَعدَ رَمضانَ شهرُ الله ِالمُحَرَّمُ"

 

Artinya : "Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadan adalah puasa di bulan Allah, yaitu Muharram." (HR. Muslim, no. 1163)

 

Dan dalam hadis lain Rasulullah bersabda:

 

"صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ، إِنِّي أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ"

 

Artinya: "Puasa pada hari Asyura, aku berharap kepada Allah dapat menghapus dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim, no. 1162)

 

Ini menunjukkan betapa besar keutamaan puasa Asyura, karena Allah akan menghapus dosa-dosa kecil selama satu tahun sebelumnya.

 

Saudara-saudaraku yang dimuliakan Allah,

Hari Asyura juga mengandung banyak pelajaran sejarah. Di antaranya adalah diselamatkannya Nabi Musa ‘alaihissalam dan Bani Israil dari kejaran Fir’aun, diselamatkannya Nabi Nuh dan umatnya dari banjir bandang.

 

Imam Ahmad meriwayatkan dalam Musnad-nya dari sahabat Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu bahwa ia berkata: 

 

مَرَّ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم بِأُنَاسٍ مِنَ الْيَهُوْدِ قَدْ صَامُوْا يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ فَقَالَ: مَا هٰذَا مِنَ الصَّوْمِ، قَالُوْا: هٰذَا الْيَوْمُ الَّذِيْ نَجَّى اللهُ مُوْسَى وَبَنِيْ إِسْرَائِيْلَ مِنَ الْغَرَقِ وَغَرِقَ فِيْهِ فِرْعَوْنُ، وَهٰذَا الْيَوْمُ اسْتَوَتْ فِيْهِ السَّفِيْنَةُ عَلَى الْجُوْدِيِّ، فَصَامَهُ نُوْحٌ وَمُوْسَى شُكْرًا لِلِه تَعَالَى، فَقَالَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم: أَنَا أَحَقُّ بِمُوْسَى وَأَحَقُّ بِصَوْمِ هٰذَا الْيَوْمِ، فَأَمَرَ أَصْحَابَهُ بِالصَّوْمِ

 

Artinya: “Suatu hari, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berjalan melewati sekelompok orang Yahudi yang tengah berpuasa hari Asyura, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya: “Puasa hari apa ini?,” mereka menjawab: Hari ini adalah hari ketika Allah menyelamatkan Musa dan Bani Isra’il dari tenggelam, sedangkan Fir’aun di hari ini tenggelam. Hari ini adalah hari ketika perahu Nabi Nuh berlabuh di bukit al Judiy. Karena itu, Nuh dan Musa berpuasa di hari ini karena bersyukur kepada Allah ta’ala. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Aku lebih berhak terhadap Musa dan lebih berhak untuk berpuasa hari ini,” kemudian Nabi memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa.” (HR Imam Ahmad). 

 

Saudara-saudara seiman, Dalam hadits di atas, disebutkan dua peristiwa dari sekian banyak peristiwa penting yang terjadi di hari Asyura. 

 

Yaitu berlabuhnya perahu Nabi Nuh dengan selamat di bukit Judiy dan selamatnya Nabi Musa dari kejaran Raja Fir’aun beserta bala tentaranya. 

 

Hadirin shalat Jumat rahimakumullah, 

Nabi Nuh ‘alaihissalam diutus oleh Allah kepada kaum yang kafir. Beliau-lah nabi dan rasul pertama yang diutus oleh Allah kepada orang-orang kafir. Para nabi dan rasul sebelumnya, yaitu Nabi Adam, Nabi Syits dan Nabi Idris ‘alaihimussalam diutus oleh Allah kepada kaum Muslimin. 

 

Umat ketiga nabi tersebut semuanya beragama Islam. Tidak ada satu pun yang kafir.  Dengan penuh kesabaran, Nabi Nuh ‘Alaihissalam berdakwah kepada mereka siang dan malam, secara rahasia dan terang-terangan. 

 

Kadangkala dengan menyampaikan kabar gembira (targhib) dan terkadang dengan memberi peringatan (tarhib). 

 

Beliau konsisten dalam berdakwah selama 950 tahun. Akan tetapi kebanyakan kaumnya tidak beriman. Mereka tetap pada kesesatan dan kekufuran. Mereka memusuhi Nabi Nuh, menyakitinya, melecehkannya bahkan memukulinya. 

 

Mereka tidak berhenti memukuli Nabi Nuh ‘alaihissalam sampai beliau pingsan karena pukulan yang bertubi-tubi dan sangat keras, sehingga mereka mengiranya telah mati, lalu Allah menyembuhkannya. Itu semua tidak mengendorkan dan mematahkan semangatnya dalam berdakwah. 

 

Berkali-kali Nabi Nuh ‘alaihissalam mengalami siksaan demi siksaan, tapi beliau tetap kembali mengajak mereka agar beriman. 

 

Hal ini dilakukan oleh Nabi Nuh ‘alaihissalam secara terus menerus tanpa patah semangat dan tanpa bosan, hingga Allah mewahyukan kepadanya bahwa tidak akan beriman kepadanya di antara kaumnya kecuali orang-orang yang telah beriman. 

 

Maka Nabi Nuh ‘alaihissalam berdoa agar orang-orang kafir dimusnahkan semuanya. Allah ta’ala berfirman:

 

  وَقَالَ نُوحٌ رَبِّ لَا تَذَرْ عَلَى الْأَرْضِ مِنَ الْكَافِرِينَ دَيَّارًا  (سورة نوح: ٢٦) 

 

Artinya: “Nuh berkata: Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi.”  (QS Nuh: 26) 

 

Lalu Allah kirimkan kepada mereka adzab-Nya. Allah timpakan kepada mereka banjir besar sehingga tidak menyisakan satu orang pun di antara orang-orang kafir. 

 

Allah selamatkan Nabi-Nya dan orang-orang beriman di antara  kaumnya dengan perahu yang dibuat oleh Nabi Nuh dengan perintah Allah. 

 

Allah pun menjaga perahu tersebut dengan pemeliharaan dan perhatian-Nya hingga berlabuh dengan selamat di bukit Judiy.

 

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

 Terakhir, di antara perkara yang diriwayatkan dari Nabi adalah kesunnahan puasa hari Asyura sebagaimana terdapat dalam hadits yang telah kami sebutkan. 

 

Demikian pula disunnahkan puasa hari Tasu’a’, yaitu tanggal 9 Muharram yang jatuh pada hari ini, berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: 

 

 لَئِنْ بَقِيْتُ إِلَى قَابِلٍ لَأَصُوْمَنَّ التَّاسِعَ (رواه مسلمٌ) 

 

Artinya: “Jika aku masih hidup tahun depan, niscaya aku akan berpuasa tanggal sembilan”  (HR Muslim)

 

Hikmah dari puasa tanggal 9 di samping berpuasa pada tanggal 10 Muharram sebagaimana dikatakan oleh sebagian ulama adalah untuk membedakan puasanya orang-orang Yahudi, karena mereka hanya berpuasa di tanggal 10 saja. 

 

Jika seseorang tidak berpuasa tanggal 9 bersama tanggal 10, maka disunnahkan berpuasa tanggal 11 Muharram bersama tanggal 10. Bahkan Imam Syafi’i dalam kitab al-Umm menegaskan kesunnahan puasa tiga hari sekaligus, yaitu tanggal 9, 10 dan 11 Muharram. 

 

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Demikian khutbah yang singkat ini, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua.

 

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ، وَالْعَصْرِ، إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ، إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

 أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

 

Khutbah Kedua

 

اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا،ـ  أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. 

 

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر

 

Download materi khutbah: KLIK DISINI

Oleh: KH Nur Salim, Ketua LD PCNU Magelang.