Khutbah Jumat: Kunci Menjaga Harmonisasi dalam Rumah Tangga
Kamis, 15 Agustus 2024 | 19:00 WIB
Abdullah Faiz
Penulis
Khutbah Jumat ini berisi tentang cara bagaimana seharusnya suami istri dalam menjaga rumah tangganya agar senantiasa harmonis.
Khutbah I
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ هَدَانَا لِلْإِسْلَامِ، وَأَرْسَلَ إلَيْنَا خَيْرَ الأَنَامِ، وَأَنْزَلَ عَلَيْهِ خَيْرَ الكَلَامِ، هُدًى لِلنَّاسِ وَنُوْراً مُبِيْناً يَهْدِي بِهِ اللٰهُ مَنْ اِتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلَامِ وَيُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّوْرِ بِإِذْنِهِ، وَيَهْدِيْهِمْ إِلَى صِرَاطٕ مُسْتَقِيْمٕ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إلّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَريْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدَهُ وَرَسُوْلُهُ. اللٌٰهُمٌَ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ الطَّاهِرِيْنَ وَصَحَابَتِه الأَكْرَمِيْنَ أَمَّا بَعْدُ أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ اِتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا الْأٰيَةَ
Hadirin Jamaah Shalat Jumat yang dimuliakan Allah,
Alhamdulillah segala puji bagi Allah swt yang telah menciptakan alam semesta dan seisinya. Puji Syukur kepada Allah swt sudah sepantasnya kita ungkapkan sebagai bentuk penghambaan kita kepadanya sehingga kita bisa menikmati semua yang diberikan oleh Allah swt. Terutama nikmat iman, Islam, dan kesehatan sehingga pada detik ini kita masih berada dalam jalur yang benar.
Hadirin Jamaah Shalat Jum’at yang berbahagia,
Melalui mimbar yang mulia ini, Al-faqir mengajak kepada diri sendiri dan para jamaah sekalian untuk meningkatkan kualitas taqwa kita kepada Allah swt dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya.
Dengan demikian, arti dari takwa tidak hanya sebagai pengetahuan belaka, melainkan sudah menjadi laku dalam kehidupan sehari-hari.
Hadirin Jamaah Shalat Jum’at yang dimuliakan Allah,
Pernikahan merupakan ibadah yang sangat mulia, karena bersatunya dua manusia dalam ikatan janji suci termasuk nikmat yang agung. Apalagi dalam jalinan suami istri didorong dengan visi misi yang sama untuk membentuk rumah tangga yang harmonis dan diridhai oleh Allah swt hingga bisa menciptakan generasi baru yang unggul.
Rasulullah saw telah memberikan teladan kepada kita semua untuk menciptakan keluarga yang sakinah. Agar dalam menjalani kehidupan diberikan ketenangan, kecukupan, kebahagiaan, dan kedamaian. Rasulullah saw menunjukkan bahwa rumah tangga yang harmonis dan bahagia adalah nikmat yang sangat agung.
Al-Qur'an sebagai pedoman kehidupan kita, menjelaskan setidaknya ada tiga poin utama untuk menjaga keharmonisan rumah tangga. Pertama adalah sikap dalam memandang pasangan. Kita sebagai suami perlu memberikan sikap yang baik kepada istri sebagai sahabat dalam menjalani perjalanan hidup yang setara. Meski suami dan istri memiliki hak dan kewajiban yang berbeda, tetapi dalam menjalani rumah tangga harus ada komitmen untuk saling berjalan bersama dan saling membantu untuk kepentingan terciptanya rumah tangga yang harmonis.
Allah swt dalam Al-Qur'an surat An-Nisa ayat satu berfirman.
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا
Artinya: Wahai manusia bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam) dan (Allah) menciptakan pasangan (Hawa) dari (diri)nya (Q.S An-Nisa:1)
Allah swt menerangkan bahwa kita sejatinya adalah sama. Seseorang yang diciptakan dari satu hal, yaitu Adam dan kemudian allah swt ciptakan pasanganya yaitu Hawa. Artinya, sejatinya pasangan suami istri itu adalah satu entitas yang memiliki tujuan bersama sehingga dalam laku kehidupan harus dalam satu tujuan dan satu misi.
Allah swt juga menambahkan firman-Nya dalam surat Al-Baqarah ayat 187.
هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَاَنْتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ
Artinya: "Mereka adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian bagi mereka." (QS Al-Baqarah:187)
Dalam tafsir al-Wasith karya Syekh Muhammad Sayyid Thanthawi menerangkan bahwa ayat tersebut merupakan gambaran yang sangat sempurna dalam menjelaskan relasi suami istri dalam rumah tangga. Allah swt memberikan perumpamaan dengan mengatakan ia adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian bagi lainnya. Artinya, suami istri bisa menjadi pakaian untuk satu sama lainnya, memiliki kesetaraan dan kesamaan. Dengan begitu, kehidupan rumah tangga akan menciptakan komunikasi yang baik dan kebahagiaan yang diinginkan.
Hadirin Jamaah Shalat Jumat yang dimuliakan Allah,
Kunci kedua dalam menjaga keharmonisan rumah tangga adalah memiliki kesadaran bersama untuk beribadah kepada Allah swt. Pernikahan pada dasarnya adalah ibadah, sehingga kunci keharmonisan di dalamnya adalah beribadah juga. Allah swt adalah dalang utama yang mempersatukan satu sama lain. Sehingga sangat penting sekali untuk terus Kembali beribadah kepada Allah swt.
Allah berfirman dalam Al-Quran surah Ar-Rum ayat 21.
وَمِنۡ ءَایَـٰتِهِۦۤ أَنۡ خَلَقَ لَكُم مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ أَزۡوَ ٰجࣰا لِّتَسۡكُنُوۤا۟ إِلَیۡهَا وَجَعَلَ بَیۡنَكُم مَّوَدَّةࣰ وَرَحۡمَةًۚ إِنَّ فِيْ ذَ ٰلِكَ لَـَٔایَـٰتࣲ لِّقَوۡمࣲ یَتَفَكَّرُونَ
Artinya: "Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan diantaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir" (QS Ar-Rum: 21).
Hadirin Jamaah Shalat Jumat yang dimuliakan Allah,
Menjaga keharmonisan dalam rumah tangga yang ketiga adalah saling memberikan kesejukan dalam rumah tangga. Dalam menjalani kehidupan dalam rumah tangga kerap kali dipertemukan dengan masalah yang bermacam-macam, baik masalah dari dalam keluarga maupun yang sifatnya eksternal. Sehingga dalam hal ini pasangan suami istri harus bisa saling memberikan kesejukan agar terhindar dari pertengkaran dan perdebatan yang merusak rumah tangga. Oleh karena itu sudah semestinya suami istri menjalin bersama dengan selalu berdoa agar diberikan kedamaian.
Allah swt berfirman dalam Surat Al-Furqan ayat 74.
وَٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Artinya: "Dan orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami) dan jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Furqan: 74)
Dari ayat tersebut, bisa diambil faidahnya untuk selalu berdoa kepada Allah swt agar selalu diberikan kedamaian dan kesejukan untuk keluarganya, pasanganya dan keturunanya agar menjadi penyejuk bagi mereka.
Dengan demikian, kita semuanya diberikan keharmonisan dalam menjalani rumah tangga dan dijauhkan dari hal-hal negatif yang bisa menghancurkan rumah tangga kita.
بَارَكَ اللّٰهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ. أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
فَقَالَ اللّٰهُ تَعَالَى اِنَّ اللّٰهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللّٰهِ اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللّٰهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ
Terpopuler
1
Amalan yang Dilakukan pada Malam Nisfu Sya’ban
2
Doa Mustajab di Malam Nisfu Sya’ban yang Dibaca Syekh Abdul Qadir Al-Jilani
3
Muslimat NU Rayakan Nisfu Syaban di Kongres Ke-18 dengan Pemberian Ijazah Amalan
4
Kiai Aniq Muhammadun: Jangkar Fiqh NU , Sang Penjaga Tradisi
5
Rutinan Muslimat-Fatayat Padasari: Semangat Berjam’iyah Sambut Ramadhan
6
Pengukuhan Ranting Fatayat NU Juwiring Klaten, Awal Berkhidmah dan Mendakwahkan Islam Ahlusunah wal Jama’ah
Terkini
Lihat Semua