Keislaman

Khutbah Jumat: Mencinta dan Dicinta Rasulallah Saw

Jumat, 20 September 2024 | 07:00 WIB

Khutbah Jumat: Mencinta dan Dicinta Rasulallah Saw

Ilustrasi (NU Online)

Mencintai Rasulullah saw merupakan kewajiban bagi setiap muslim, sebagai bentuk penghormatan dan syukur atas perjuangan beliau dalam menyebarkan ajaran Islam. Cinta kita kepada Nabi tidak hanya diwujudkan melalui ucapan, tetapi juga dengan meneladani akhlak mulia beliau dalam kehidupan sehari-hari. Di sisi lain, Rasulullah saw juga mencintai umatnya dengan tulus, bahkan hingga akhir hayatnya, beliau selalu memikirkan kesejahteraan dan keselamatan umat di dunia dan akhirat.

Khutbah Jum’at kali ini berjudul “Mencinta dan Dicinta Rasulallah Saw” Semoga bermanfaat! Untuk link teks khutbah bisa klik link berikut.


Khutbah Pertama


الْحَمْدُ للهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ وَهَدَانَا إِلَى صِرَاطِ الْمُسْتَقِيمَ، صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، الْمَالِكُ الْحَقُّ الْمُبِينُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ، صَادِقُ الْوَعْدِ الْأَمِينُ. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ مِفْتَاحِ بَابِ رَحْمَةِ اللهِ، عَدَدَ مَا فِي عِلْمِ اللهِ، صَلَاةً وَسَلَامًا دَائِمَيْنِ بِدَوَامٍ مُلْكِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ أَمَّا بَعْدُ.
فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُونَ، اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى: قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
صَدَقَ اللهُ الْعَظِيمُ.


Hadirin Jamaah Shalat Jumat, Hafidhakumullâhu Jamii’an,


Pada kesempatan siang hari ini, marilah kita bersama-sama memperkuat keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah swt. Semoga dengan keimanan dan ketakwaan ini, Allah swt menganugerahi kita kehidupan yang penuh keberkahan di dunia hingga akhirat, dan kita tergolong sebagai hamba-Nya yang minal muflikhun. Amin.


Hadirin Jamaah Shalat Jumat, Hafidhakumullâhu Jamii’an,


Bulan Rabiul Awal yang kita tempuh saat ini adalah bulan di mana lahir manusia mulia, utusan Allah swt, yaitu Nabi Muhammad saw. Beliau diutus oleh Allah SWT sebagai rahmat bagi seluruh alam. Dalam QS. As-Saba’ ayat 28, Allah SWT berfirman:


وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا كَاۤفَّةً لِّلنَّاسِ بَشِيْرًا وَّنَذِيْرًا وَّلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ.


Artinya: "Dan Kami tidak mengutus kamu melainkan kepada seluruh umat manusia sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya." (QS. As-Saba’ [34]: 28).


Ayat ini menjelaskan empat pokok penting yang perlu dipahami: adanya utusan Allah yaitu Rasulullah Muhammad saw, Allah sebagai pengutus, seluruh manusia sebagai yang diutus kepadanya, dan risalah yang penuh rahmat. Rasulullah saw bukan hanya sekadar pembawa rahmat, melainkan kepribadian beliau sendiri adalah rahmat. Kemuliaan beliau disampaikan dengan pujian yang agung oleh Allah swt.


Kemuliaan sifat Rasulullah saw tercermin dalam kesehariannya beliau berdakwah. Sehingga Islam dikenal sebagai agama yang mengajarkan kepada kemaslahatan dunia dan akhirat. Hal ini perlu dipahami bahwa pengertian rahmat pada diri Rasulullah saw adalah ajaran tentang persamaan, persatuan dan kemuliaan umat manusia, hubungan sesama manusia, hubungan sesama pemeluk agama, dan hubungan antar agama. Rasulullah saw mengajarkan untuk saling menghargai, saling menolong, menjaga persaudaraan, perdamaian dengan menitikberatkan pada ajaran Akhlakul Karimah, sopan santun, dan tepo seliro.


Hadirin Jamaah Shalat Jumat, Hafidhakumullâhu Jamii’an,


Sebagaimana telah dijelaskan bahwa visi pendidikan Rasulullah saw adalah terciptanya kedamaian dan keselamatan dunia dan akhirat. Sepantasnya sebagai umatnya kita semua kaum muslimin bersyukur atas diutusnya Rasulullah saw dan senantiasa mencintai beliau dengan sepenuh hati, dengan kecintaan yang sebenar-benarnya.


Walaupun tidak ada aturan yang menjelaskan cara mencintai rasul secara khusus, namun kecintaan terhadap Rasulullah saw dapat dibuktikan dengan beberapa hal, di antaranya dengan memperbanyak membaca shalawat. Sebagaimana diperintahkan dalam Al-Qur'an surah al-Ahzab ayat 56,


اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.


Artinya: "Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya."


Para sahabat Rasulullah saw telah membuktikan kecintaannya terhadap Rasulullah saw secara nyata. Pertama, Ali Bin Abi Thalib menggantikan Rasulullah saw saat pengepungan oleh kaum Quraisy pada saat Rasulullah saw hendak hijrah. Kedua, berkaitan dengan peristiwa Isra Mi'raj. Ketika tidak ada satupun orang yang percaya kepada Rasulullah saw telah diisra mi'rajkan, Abu Bakar Ash-Shidiq lah orang yang pertama kali meyakini akan kebenaran tersebut. Ketiga, Umar Bin Khattab tidak rela Rasulullah saw dikabarkan telah meninggal, sehingga siapapun yang berani mengatakan berita itu akan dipenggal kepalanya oleh beliau. Keempat, Umu Sulaym mengumpulkan keringat Rasulullah saw dan diabadikan.


Selain memperbanyak bacaan shalawat, cara kita mencintai Rasulullah saw adalah dengan mengikuti sunnah-sunnahnya. Baik berupa perkataan, perbuatan maupun segala kebiasaan sikap Rasulullah saw. dengan jalan memperbanyak bershalawat dan mengikuti sunnah-sunnah Rasulullah saw semoga kita semua menjadi orang-orang yang dicinta oleh Rasulullah saw.


Dikisahkan dalam kitab Nashaihul Ibad karya Imam Nawawi, Syekh Syibli mendatangi Ibn Mujahid, secara sepontan Ibn Mujahid merangkul dan mencium kening Syekh Syibli. Syekh Syibli pun bertanya tentang hal itu. Syekh Mujahid menceritakan bahwa ia pernah bermimpi dan melihat Rasulullah saw mencium kening Syekh Syibli. Dalam mimpinya Ibn Mujahid bertanya kepada Rasulullah saw, hal apa yang menyebabkan Rasulullah saw begitu mencintai Syekh Syibli. Rasulullah saw menjawab bahwa Syekh Syibli selalu membaca dua ayat terakhir Surat at-Taubah dan shalawat setiap selesai shalat fardhu.


لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ. فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ


Dan membaca shalawat :


صَلَّى اللَّهُ عَلَيْكَ يَا مُحَمَّد


Kemudian Ibnu Mujahid menanyakan akan hal itu terhadap syaikh syibli dan ternyata syaikh syibli selalu mengamalkan apa yang diceritakan Rasulullah saw dalam mimpi Ibn Mujahid. Melihat kisah tersebut, bukan hanya berapa banyak shalawat yang dibaca, namun konsisten, terus menerus dan kecintaan sebenar-benarnya kepada Rasulullah saw lah yang dapat menjadikan kita semua dikenal oleh Rasulullah saw dan akan mendapatkan cintanya. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang selalu bershalawat dan menjalankan sunnah Rasulullah saw sebagai bukti cinta kita. Dan kita semua akan mendapatkan cinta dan syafaat dari beliau Rasulullah Muhammad saw, amiin ya Rabbal 'alamin.


اعوذ بالله من الشيطان الرجيم، بسم الله الرحمن الرحيم : قُلْ إنْ كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ وَنَفَعَنِى وَايَّاكُمْ بِالْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ فَاسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيمُ


Khutbah Kedua 


الْحَمْدُ للهِ حَمْداً كَثِيرًا كَمَا آمَرَ اَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ ارْغَامَا لِمَنْ جَحَدَ وَكَفَرَ . وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وَ حَبِيْبُهُ وَ خَلِيْلُهُ سَيِّدُ الْإِنْسِ وَ الْبَشَرِ اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلّمْ وَبَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ أَصْحَابِهِ وَ سَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا.

امَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ الله اتَّقُوا الله وَاعْلَمُوْا أَنَّ الله يُحِبُّ مَكَارِمَ الْأُمُوْرِ وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ.قال الله تعالى في القرآن الكريم اعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النبي يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيما اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلّمْ وَبَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ مَا صَلَّيْتَ وَ سَلَّمْتَ وَ بَارَكْتَ عَلَى سيدنا إبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ وَ الْمُسْلِمِينَ وَ الْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَ الْأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ وَ قَاضِيَ الْحَاجَاتِ. رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْلَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ. رَبَّنَا لَا تَجْعَلْ فِي قُلُوْبِنَا غِلَّا لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ. رَبَّنَا هَبْلَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ الله! إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَ الْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَ الْمُنْكَرِ وَ الْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ فَاذْكُرُوا الله الْعَظِيمَ يَذْكُرُكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدُكُمْ وَ لَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ وَ اللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ


KH Munawir Zarkasi, S.Pd.I
(Wakil Ketua LD-PWNU Jawa Tengah)