• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 6 Mei 2024

Dinamika

Songsong Muktamar NU, Lesbumi Gelar Rakornas di Yogyakarta

Songsong Muktamar NU, Lesbumi Gelar Rakornas di Yogyakarta
Rakornas Lesbumi NU di Pesantren Budaya Kaliopak Yoyakarta (Foto: NU Online Jateng/Imam Hamidi Antassalam)
Rakornas Lesbumi NU di Pesantren Budaya Kaliopak Yoyakarta (Foto: NU Online Jateng/Imam Hamidi Antassalam)

Jakarta, NU Online Jateng
Pengurus Pusat (PP) Lembaga Seni Budaya Muslimin Indoneaia (Lesbumi) Nahdlatul Ulama (NU) adakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di  Pesantren Budaya Kaliopak Yogyakarta. Kegiatan dihelat dalam rangka menyongsong Muktamar Ke-34 NU pada 25-26 Desember mendatang di Provinsi Lampung.

 

Ketua PP Lesbumi NU M Jadul Maula menyampaikan bahwa Rakornas adalah forum musyawarah Lesbumi NU untuk membahas hal-hal yang strategis. "Jika muktamar merupakan forum musyawarah tertingginya NU, maka Rakornas merupakan forum musyawarah tertingginya Lesbumi," ungkap Pengasuh Pesantren Budaya Kaliopak Yogyakarta itu. 

 

Kepada NU Online Jateng, Jumat (29/10 Jadul menjelaskan, Rakornas diadakan sebagai ajang konsolidasi pengurus Lesbumi NU di semua tingkatan. Di samping itu juga sebagai ajang 'tukar kaweruh' dengan membahas dan merumuskan program, serta arah kebijakan kebudayaan Islam Nusantara.

 

"Konsolidasi di samping sebagai ajang menyamakan persepsi, menguatkan visi, semangat berkesenian dan berkebudayaan di tengah tantangan global juga membangun kembali ruh Lesbumi sebagaimana khittah awal pendiriannya zaman pendiri Lesbumi yakni Bapak Usmar Ismail, Djamaludin Malaik, dan Asrul Sani," terangnya.

 

Disampaikan, Lesbumi tidak hanya melestarikan, mengembangkan, merawat seni dan budaya, tapi juga melakukan perlindungan, pengawalan, bahkan melakukan tindakan perlawanan terhadap gerakan-gerakan antiseni dan anti kebudayaan. 

 

"Sejarah yang melatarbelakangi berdiri serta bangkit kembalinya Lesbumi NU tak terlepas dari dinamika dan perkembangan kebudayaan Nusantara dan peradaban Islam," tegasnya.

 

Lesbumi NU lanjutnya, tak dapat lagi semata-mata dipandang dan terlebih memandang dirinya sebagai entitas yang mengurus dan merepresentasi kesenian bernuansa ‘islami’ saja. Tapi lebih dari itu, yakni memberi arah bagi isi dan rumusan strategis kebudayaan yang jelas berdasarkan pada akar tradisi intelektual khas pesantren yakni sufisme.

 

"Yang menjunjung tinggi independensi, prinsip juang, keilmuan, keislaman, kebangsaan, dan kebinekaan dalam rangka memperkuat baik dalam tubuh NU sendiri maupun perannya dalam ikut membangun peradaban Nusantara,” ungkap pria asal Kota Pekalongan itu.

 

 

Sekretaris PP Lesbumi NU Kiai Abdullah Wong mengemukakan, Rakornas diselenggarakan selama 2 hari Kamis-Jumat (28-29/10) diikuti utusan dari Pengurus Wilayah, Pengurus Cabang (PC), Pengurus Cabang Istimewa (PCI) hingga Pengurus Anak Cabang (PAC) Lesbumi NU.

 

"Hasil Rakornas Lesbumi NU akan diserahkan kepada PBNU cq Panitia Muktamar NU sebagai bahan penting dalam forum muktamar termasuk mengembalikan ruh Lesbumi ke badan otonom (Banom)," pungkasnya.

 

Kontributor: Imam Hamidi Antassalam
Editor: M Ngisom Al-Barony


Dinamika Terbaru