• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 4 Mei 2024

Dinamika

Reaksi Cepat Bagana Kota Semarang Bantu Korban Banjir

Reaksi Cepat Bagana Kota Semarang Bantu Korban Banjir
Bagana Kota Semarang bersama beberapa potensi kebencanaan saat banjir melanda Perum Dinar Mas Tembalang. (Foto: NU Online Jateng/Hadyan)
Bagana Kota Semarang bersama beberapa potensi kebencanaan saat banjir melanda Perum Dinar Mas Tembalang. (Foto: NU Online Jateng/Hadyan)

Semarang, NU Online Jateng

Respons cepat dilakukan Satuan Banser Tanggap Bencana (Bagana) Kota Semarang saat Perumahan Dinar Mas, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang diterjang banjir. Para pemuda Nahdlatul Ulama (NU) yang terlatih dalam kebencanaan tersebut dengan sigap mengevakuasi, membantu pembersihan, dan sebagainya.

 

"Alhamdulillah air sudah surut. Sementara orang tua dan anak-anak kita evakuasi ke masjid supaya aman. Kita bantu warga untuk membersihkan lumpur dan kotoran yang masuk ke rumah," kata Koordinator Lapangan (Korlap) Bagana Choirul Umam kepada NU Online Jateng, Selasa (19/1).

 

Kepala Satuan Koordinasi Rayon (Kasatkoryon) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Tembalang ini melanjutkan, anggota Bagana yang terjun di lokasi bencana tersebut merupakan warga yang tak jauh dari lokasi tersebut.

 

"Jadi mereka bisa lebih cepat bergerak dan langsung berkoordinasi dengan aparat dan instansi terkait di lokasi kejadian," jelasnya.

 

Diterangkan, banjir terjadi akibat hujan deras dengan intensitas cukup tinggi terjadi di Semarang, utamanya daerah atas. Di perumahan tersebut, air memasuki rumah dengan titik terdalam hingga mencapai pinggang orang dewasa.

 

Hal senada dikatakan Camat Tembalang Kusrin, banjir bermula dari hujan lebat yang mengguyur Semarang bagian atas, mulai dari Ungaran, Gunung Pati, Pudak Payung, dan Tembalang pada Ahad (17/01) sore. Kiriman air tersebut membuat aliran sungai yang melintasi wilayah Tembalang tak mampu menampung dan membanjiri pemukiman warga. Kelurahan Meteseh dan Rowosari menjadi korban dari bencana banjir tersebut. Kondisi terparah menimpa Perum Dinar Mas.

 

"Debit air yang mengalir cukup besar, sedangkan bronjong (pondasi batu yang disusun menggunakan kawat baja) kurang tinggi, sehingga air meluap ke pemukiman warga. Selain itu juga ada tanggul yang jebol," terangnya.

 

Lebih lanjut dia menjelaskan, wilayah Kelurahan Meteseh menjadi daerah yang hampir setiap tahun mengalami musibah banjir. Karena lokasinya ada di lembah yang dikelilingi oleh dataran tinggi. "Ada 33 rumah warga yang terkena dampak banjir. Tidak ada korban jiwa. Kerugian material belum bisa kita perhitungkan, semoga tidak banyak," harapnya.

 

Kusrin juga melaporkan bahwa bantuan untuk warga sudah berdatangan, salah satunya dari Wakil Wali Kota Semarang, Hj Hevearita Gunaryati Rahayu "Tadi Bu Ita (Hevearita Gunaryati Rahayu,-red) sudah membantu nasi bungkus dan dapur umum. Kita juga sudah mempersiapkan untuk kondisi darurat seperti ini," urainya.

 

Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang Rudiyanto mengatakan tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. BPBD, katanya telah berkoordinasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk membantu membersihkan lumpur dan sampah yang berserakan akibat banjir. "Besok kita bersama pemadam kebakaran akan membantu warga bersih-bersih mas," ujarnya.

 

 

Kontributor: M Hadyan

Editor: Ahmad Rifqi Hidayat  


Dinamika Terbaru