• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 26 April 2024

Dinamika

Pentas Seni Santri Warnai Akhirussanah Pesantren Al-Badriyyah Mranggen Demak

Pentas Seni Santri Warnai Akhirussanah Pesantren Al-Badriyyah Mranggen Demak
Pentas seni semarakkan haflah akhirussanah Pesantren Al-Badriyah Mranggen, Demak (Foto: NU Online Jateng/Zabidi)
Pentas seni semarakkan haflah akhirussanah Pesantren Al-Badriyah Mranggen, Demak (Foto: NU Online Jateng/Zabidi)

Demak, NU Online Jateng
Pesantren Al-Badriyyah Suburan, Mranggen, Kabupaten Demak menggelar acara muwadaah (perpisahan) yang merupakan puncak dari akhirussanah di halaman pesantren pada Kamis (10/3).


Pengasuh Pesantren Al-Badriyyah Mranggen Demak KH Muhibbin Muhsin Al-Hafidh berpesan kepada para santri terlebih santri kelas akhir bahwa ukuran ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang dapat membawa santri bertambah giat dalam  beribadah dan bertambah ketakwaannya kepada Allah SWT.


“Selain itu, akhlaknya akan semakin bertambah baik dalam hubungan kemasyarakatan di lingkungan masing-masing,” jelasnya.


Kiai Muhibbin menambahkan, waktu harus dimanfaatkan secara maksimal. Waktu siap menggilas siapapun yang terlena. Tajamnya waktu tak mengenal kompromi. Karenanya, santri sebagai generasi muda penerus para kiai atau ulama harus dapat mengoptimalkan masa belajarnya.


Pesan khusus juga ditujukan kepada santri putri oleh Nyai Hj Nadliroh Ma’shum Al-Hafidzah agar selalu menjaga batas-batas aurat dan cara berpakaian menurut ajaran agama Islam yang sudah dipelajari di pesantren selama ini. 


“Jangan memakai busana yang mempertontonkan aurat. Tampil cantik dan elegan tidak harus memakai pakaian yang ketat dan transparan. Apalagi hal tersebut sangat dilarang oleh agama,” ujarnya. 


Ketua Panitia Akhirussanah M Musmul Arief Utomo menjelaskan, acara muwaddah digelar rutin setiap tahun sekali. Namun dari tahun ke tahun acara dibuat semeriah mungkin agar masyarakat mengetahui sejauh mana kemajuan pesantren ini. 


"Alhamdulilah semua bisa berlangsung lancar," ujarnya.





Dikatakan, setiap tahun kegiatan muwadaah sudah menjadi kebiasaan dan tidak pernah ditinggalkan. Bahkan sudah merupakan keharusan dan tradisi untuk menutup kegiatan pesantren setiap akhir tahun khususnya untuk santri di kelas akhir.


"Kegiatan diawali dengan musabaqah atau perlombaan yang bersifat khas pesantren atau hiburan semata sejak dua minggu sebelumnya. Seperti lomba baca kitab kuning, muhafadhah bait Imrithi dan Alfiyah, pidato Bahasa Arab dan Bahasa Inggris, Kaligrafi, Adzan, Cerdas Cermat, Puitisasi Al-Qur’an, Futsal, Stand Up Comedy, dan lain-lain," terangnya. 


Pengurus Pesantren Putri Al-Badriyyah Inda Ni’matul menyampaikan, kemeriahan event muwada’ah juga diwarnai beragam penampilan kreativitas santri setelah pengumuman dan penyerahan hadiah pemenang lomba di mana komplek Pesantren Al-Badriyyah 2 Rayungkusuman Mranggen menjadi juara umum. Para santri menampilkan berbagai ragam kreativitas seni pesantren seperti shalawat, teatrikal, puisi, nyanyian lagu, dan drama. 


“Muwada’ah ini bukan sekadar rutinitas setiap tahun, melainkan menjadi suatu momen yang sakral sebagai simbol pamit dan memohon ridha pengasuh dan dewan asatidz,” pungkasnya.


Pengirim: Ben Zabidy
Editor: Samsul Huda


Dinamika Terbaru