Harlah Ke-76, Muslimat Karanganyar Demak Gelar Lomba Pemulasaraan Jenazah Wanita
Demak, NU Online Jateng
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak akan menggelar lomba pemulasaraan jenazah wanita yang pesertanya dibatasi khusus untuk anggota Muslimat.
Ketua PAC Muslimat NU Karanganyar Hj Nur Tamah mengatakan, lomba pemulasaraan jenazah khusus wanita merupakan realisasi Rencana Tindak Lanjut (RTL) dari kegiatan pelatihan pemulasaraan jenazah yang pernah diadakan pengurus PAC Muslimat NU Karanganyar bersama Pemkab dan MUI Demak.
"Beberapa bulan lalu PAC Muslimat Karanganyar bekerjasama dengan MUI Kabupaten Demak dan Bagian Kesra Setda Demak mengadakan pelatihan pemulasaraan jenazah perempuan," kata Nyai Nur Tamah di Karanganyar, Kamis (10/3).
Disampaikan, pada akhir pelatihan pemulasaraan yang dilaksanakan di Gedung Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Karanganayar diikuti oleh ibu-ibu Muslimat Karanganyar beberapa waktu lalu dususun RTL berupa kegiatan lanjutan. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi alumni pelatihan dalam melakukan pemulasaraan jenazah wanita.
"Realisasi RTL itu diwujudkan dalam bentuk kegiatan lomba pemulasaraan jenazah wanita yang dikaitkan dengan momentum peringatan hari lahir (harlah) Muslimat NU tahun 2022 ini. Jadwal lomba akan diumumkan dalam waktu dekat," terangnya.
Ketua panitia Harlah ke-76 Muslimat NU Karanganyar Nur Hidayah kepada NU Online Jateng menjelaskan, dipilihnya pemulasaraan jenazah sebagi salah satu cabang lomba dalam rangka harlah karena ada beberapa alasan. Alasan yang utama adalah menyesuaikan tema harlah Muslimat tahun 2022 yaitu 'Jaga Aswaja Teguhkan Bangsa'.
Menurutnya, dari tema harlah itu menumbuhkan motivasi untuk bisa mewarnai dan mengangkat kegiatan keagamaan yang berazaskan Aswaja agar menjadi kebutuhan umat untuk bisa dibudayakan di masyarakat, terutama di Kecamatan Karanganyar.
"Selain itu ada beberapa pertimbangan, di antaranya pertama memenuhi kebutuhan dan fardhu kifayah bagi ummat Islam. Kedua, semakin berkurangnya orang-orang yang dengan suka rela menjalankan tugas pemulasara jenazah, terutama untuk jenazah perempuan," ucapnya.
Ketiga lanjutnya, adanya jenis jenazah baru yaitu jenazah covid yang perlu penanganan khusus dan keempat memunculkan pemulasara perempuan yang menangani jenazah perempuan.
Dikatakan, selama ini sebagian besar yang mengurus pemulasaraan jenazah rata-rata perangkat desa yakni Modin, sedangkan dari ibu-ibu yang mau mengurus pemulasaraan jenazah terutama jenazah perempuan sangat jarang sekali bahkan rata-rata di desa wilayah Kecamatan Karanganyar hampir tidak ada.
"Karena itulah untuk meningkatkan kompetensi para pemulasara dari kalangan wanita, pada harlah kali ini kami adakan lomba pemulasaraan jenazah wanita," pungkasnya.
Pengirim: Taufiqul Lutfi Rais
Editor: Samsul Huda
