• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 11 Mei 2024

Dinamika

Masjid Al-Junnah Diresmikan Bersamaan Peringatan Maulid Nabi

Masjid Al-Junnah Diresmikan Bersamaan Peringatan Maulid Nabi
Penandatanganan prasasti peresmian Masjid Al-Junnah Kedungpane, Mijen, Kota Semarang (foto: NU OnlineJateng/dokumen)
Penandatanganan prasasti peresmian Masjid Al-Junnah Kedungpane, Mijen, Kota Semarang (foto: NU OnlineJateng/dokumen)

Semarang, NU Online Jateng
Momentum Peringatan Maulid Nabi 1442 Hijriah dimanfaatkan untuk selain kegiatan berbau keagamaan, hingga kegiatan sosial kemasyarakatan. Demikian juga yang terjadi di Kedungpane, Mijen, Kota Semarang.

 

Pengajian umum dalam rangka memperingati Hari Kelahiran Rasulullah SAW 1442 Hijriah yang dihadiri Kepala Kantor Kemnterian Agama (Kakankemenag) Kota Semarang dimanfaatkan sekaligus peresmian Masjid Al-Junnah di Desa Kedungpane, Kecamatan Mijen, Kota Semarang.

 

Kakankemenag Kota Semarang H Muhdi mengungkapkan, masjid sebagai tempat ibadah, di zaman Rasulullah juga dimanfaatkan untuk bermusyarah untuk mengatur umat dalam urusan dunia dan akhirat.

 

"Masjid tidak saja sebagai tempat ibadah, akan tetapi sekaligus untuk mengatur tata pemerintahan dan berbagai strategi lainnya," ujarnya saat peresmian, Kamis (29/10).

 

Oleh karena itu, dirinya meminta kepada pengelola masjid, agar Masjid Al-Junnah yang diresmikan dapat dimaksimalkan untuk membimbing dan membina warga baik dalam urusan keagamaan dan sosial.

 

Dalam rilis yang diterima NU Online Jateng, Rabu (4/11) kegiatan peresmian selain dihadiri Kakankemenag Kota Semarang, H Muhdi, juga tampak hadir Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Mijen, Ketua MUI Kecamatan Mijen, Ketua DMI Kecamatan Mijen, Penyuluh agama non-PNS, Babin Kamtibnas, Lurah yang diwakili Carik, serta tokoh masyarakat dan agama di lingkungan Kelurahan Kedungpane, dan wali santri Al-Junnah.

 

Lurah Kedungpane yang diwakili Sekretaris Kelurahan Sri Purwaningsih mengatakan, kehadiran undangan dibatasi maksimal 100 undangan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yakni memakai masker dan face sheild, menjaga jarak, dan menggunakan handsanitizer. Oleh karena itu pada acara itu juga ada pembagian bantuan facesheild kepada para wali santri Al-Junnah.
 

 

“Dengan membagikan face shield, menyediakan tempat cuci tangan, dan membatasi jumlah tamu undangan merupakan upaya kami dalam mematuhi protokol kesehatan,” tuturnya.

 

Acara yang dipelopori kelompok 79 KKN RDR UIN Wali Songo Semarang dibuka oleh MC dari Al-Junnah pada pukul 20.00 WIB, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Hari Santri oleh paduan suara kelompok 79 KKN bersama Remaja Masjid Al-Junnah.

 

Editor: M Ngisom Al-Baroni


Dinamika Terbaru