• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 19 April 2024

Dinamika

Gandeng Banom NU, Warga Wringin Jenggot Kabupaten Tegal Peringati Nuzulul Qur'an

Gandeng Banom NU, Warga Wringin Jenggot Kabupaten Tegal Peringati Nuzulul Qur'an
Pengajian peringatan nuzulul qur'an di Kabupaten Tegal (Foto: NU Online Jateng/Luthfil Hakim)
Pengajian peringatan nuzulul qur'an di Kabupaten Tegal (Foto: NU Online Jateng/Luthfil Hakim)

Tegal, NU Online Jateng

Bersinergi dengan Badan Otonom (Banom) NU Wringin Jenggot menggelar peringatan 1411 tahun turunnya Al-Qur'an dengan menggelar pengajian akbar malam nuzulul qur'an bertempat di Masjid Jami as-Syuhada, Dukuh Jatiragas, Desa Wringin Jenggot, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal pada Kamis (29/4) malam.


Acara yang dimulai selepas tarawih tersebut dihadiri oleh banyak tokoh masyarakat, mulai dari Kiai Hamim ulama Desa Wringin Jenggot, Ustad Irfan Muzakki Pimpinan Ranting Ansor, KH Mujib Abdurahman bin Jamhari Rais MWCNU Balapulang, hingga KH Taufiq Faizin Ketua MWCNU Balapulang yang juga didaulat sebagai pembicara inti.


Ketua MWCNU Balapulang KH Taufiq Faizin menjelaskan bagaimana proses turunnya Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW yang hanya berlangsung selama satu malam. Hal tersebut juga untuk menjawab pertanyaan dari Sahabat Athaillah bin Aswad kepada Sayidina Abbas RA.


"Ya Ibnu Abbas, saya bingung dengan proses turunnya Al-Qur'an, padahal jelas dalam Al-Quran dikatakkan bahwa إنا انزلنه في ليلة القدر, Al-Qur'an diturunkan hanya satu malam, tapi bukankah Al-Quran diturunkan kadang pagi, siang, juga malam, ya Ibnu Abbas. Ibnu Abbas kemudian menjawab, bahwasanya yang dimaksud satu malam di sini adalah proses turunnya Al-Qur'an dari lauhil mahfudz ke samāidunnya atau baitul izzah itu satu malam. Ada pun proses transfer of wahyu dari baitil izzah ke Nabi Muhammad itu secara mufarraqāh atau terpisah dan turun sedikit demi sedikit, itu menurut tafsir Ibnu Abbas Tafsirul Yasar," terangnya.


Lebih lanjut dikatakan bahwa perjalanan Nabi Muhammad hingga sampai ke Gua Hira untuk berkhalwat atau menyepi. "Tentang proses turunnya Al-Qur'an yang pertama kali di Gua Hira, itu bermula ketika kanjeng Nabi Muhammad sudah berusia 40 tahun," terangnya. 


Ketika itu lanjutnya, mulai ada dorongan pada diri beliau untuk berkhalwat atau uzlah ke Gua Hira merenung tentang ketuhanan dan juga kondisi masyarakat kota Makkah pada saat itu masih diselimuti oleh selimut jahiliyah. 


"Kadang Nabi berkhalwat selama seminggu hingga dua minggu, sampai akhirnya kedatangan tamu, suara tanpa jongkot atau rupa yang belakangan diketahui bahwa suara tersebut adalah Malaikat Jibril yang membawa wahyu dari baitul izzah kepada Nabi Muhammad Surat al-Alaq 1-5," paparnya.


Ketua panitia peringatan Nuzulul Qur'an Ustad Mujiyanto mengucapkan terima kasih kepada semua masyarakat yang sudah hadir dalam acara tersebut. "Terima kasih banyak atas kehadiran serta partisipasinya kepada warga, sehingga acara malam ini bisa sukses hingga purnaacara," ungkapnya.


Dirinya berharap, dengan diadakannya acara malam nuzulul qur'an ini agar masyarakat Desa Wringin Jenggot senantiasa mengamalkan Al-Qur'an serta tetap antusias berpegang teguh pada prinsip-prinsip Nahdlatul Ulama (NU).


"Harapan kami agar masyarakat Desa Wringin Jenggot tetap antusias dalam mengamalkan Al-Qur'an dan juga mematangkan prinsip-prinsip ke-NU-annya, karena NU itu adalah warisan dari ulama kita terdahulu, seperti mbah Hasyim Asy'ari," tandasnya.


Kontributor: Luthfil Hakim

Editor: M Ngisom Al-Barony



Dinamika Terbaru