Kampung Budaya Piji Wetan Kudus Gelar Festival Takjil, Lomba Adzan, dan Tarkhim
Jumat, 30 April 2021 | 13:00 WIB

Kampung Budaya Piji Wetan Kudus gelar berbagai festival di bulan Ramadhan (Foto: NU Online Jateng/M Farid)
Muhammad Farid
Kontributor
Kudus, NU Online Jateng
Menyambut pekan ketiga Ramadhan 1442 Hijriah, Kampung Budaya Piji Wetan (KBPW), Dawe, Kudus mengadakan festival takjil pada Jumat-Ahad (30/4)-(2/5).
Dalam acara tersebut banyak menu makanan berbuka puasa, khususnya takjil, bernuansa tradisional. Pengunjung bisa bernostalgia dengan menu-menu lokal seperti aneka minuman tradisional, lauk pauk, aneka kue dan jajanan lebaran.
Ketua Kelompok Kerja Kampung Budaya Piji Wetan Muchammad Zaini mengatakan, acara festival sebagai ikhtiar untuk sambung rasa dan karsa antar warga. Barangkali dari warga luar ingin mencicipi masakan khas warga desa. Begitu pula warga dukuh Piji Wetan dan Desa Lau bisa mencicipi masakan dari warga lain yang juga pasang stand menu masakan di sini.
“Akhirnya cita rasa khas nusantara ini bisa saling bertukar, kebudayaannya juga bisa semakin berkembang, dan harapannya kerukunan keindonesiaan bisa terus dirawat,” ujarnya.
Selain menyediakan aneka takjil, dalam acara ini juga akan mengundang beberapa bintang tamu untuk meramaikan panggung kesenian. Di antaranya, musikus Aldino Ghozali dan Nurul Farida, Tsaqiva Kinasih Gusti, New Xroen, Teater Satoesh, Teater X-Apotek dan sastrawan muda Tyo Ardiyanto.
“Panitia juga mengadakan lomba adzan subuh dan lomba tarkhim sahur di Taman Dolanan. Semua acara dimulai pukul 14.30 - selesai,” kata Zaini.
Menurutnya, perlombaan adzan subuh dan tarkhim diadakan sebagai program pencarian bakat pelestarian budaya. Seperti diketahui, bahwa tarkhim merupakan budaya adiluhung Islam Indonesia, khususnya di Kudus yang diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.
“Supaya budaya tarkhim ini tidak hilang maka kami munculkan ikhtiar regerasinya melalui lomba ini,” jelas Wakil Ketua Lesbumi NU Kudus ini.
Begitu pula adzan subuh imbuh Zaini, harus mulai dibudayakan diisi oleh para generasi muda, kalau bisa bahkan anak-anak. Mereka sejak dini harus diajarkan disiplin untuk bangun sebelum matahari terbit, agar memiliki karakter dan energi positif yang semakin baik.
Kontributor: M Farid
Editor: M Ngisom Al-Barony
Terpopuler
1
Ahad Kliwonan dan Pelantikan Pengurus NU Se-Tawangsari Digelar di Panggung Alam Taruwongso
2
Pesantren Tarbiyatul Qur’an Al Waro’ Juwiring, Warisi Perjuangan Kiai Muslimin Santri Pendherek KH Al Mansur Popongan
3
Abu Sampah Disulap Jadi Paving, Inovasi Hijau LPBI NU dan Banser Trangkil
4
Khutbah Jumat: Pelajaran Yang Tersirat Dalam Ibadah Haji
5
Gerakan Pemuda Ansor: Pilar Pembangunan dan Pemersatu Dinamika Desa
6
Dosen IAI An-Nawawi Purworejo Tawarkan Konsep At-Takāmul At-Takayyufi dalam Pendidikan Moderasi Beragama
Terkini
Lihat Semua