Haul KH Sa’id bin KH Armia Giren Tegal: Ulama Kreatif dan Ahli Ibadah yang Meninggalkan Warisan Berharga
Selasa, 21 Januari 2025 | 08:00 WIB
Tahmid
Kontributor
Tegal. NU Online Jateng
Peringatan haul al-maghfurlah KH Sa’id bin KH Armia digelar pada Senin, 20 Rajab 1446 H atau 20/1/2025 M. Acara ini dipenuhi para santri, ulama, dan masyarakat yang hadir untuk mengenang sosok ulama besar yang menjadi panutan umat Islam, khususnya di Kabupaten Tegal dan sekitarnya.
KH Hasani bin KH Sa’id menyampaikan sekelumit biografi almarhum yang lahir di Cikura pada tahun 1315 H/1896 M dan wafat pada 20 Rajab 1395 H/29 Juli 1974 M. Putra pasangan KH Armia dan Nyai Aliyah ini merupakan ulama dengan kepribadian sufistik yang dikenal sebagai ahli ibadah dan penulis produktif.
Semasa hidup, KH Sa’id menimba ilmu dari para ulama besar, termasuk ayahnya sendiri, KH Armia bin Kyai Kurdi, serta Kyai Ramdlon dari Lemah Duwur dan KH Abu Ubaidah dari Giren. Beliau juga memiliki saudara yang tidak kalah masyhur, seperti Kiai Sanadi, Kiai Abdul Kholik, Kiai Rois, dan Nyai Aminah, yang turut memberikan kontribusi dalam dunia dakwah Islam.
Salah satu warisan terbesar KH Sa’id adalah kitab “Ta’limul Mubtadi’in” yang juga dikenal sebagai “Risalah Awwal.” Kitab kecil berbahasa Jawa ini membahas ilmu Aqidah dengan metode yang mudah dipahami, menjadikannya rujukan utama di berbagai lembaga pendidikan dan pondok pesantren. Sejak 2018, kitab ini telah menjadi kurikulum resmi pendidikan formal tingkat SD dan SMP di Kabupaten Tegal dan Pekalongan.
KH Sa’id tidak hanya dikenal sebagai ulama yang produktif, tetapi juga sosok yang menginspirasi para penerusnya. Putra beliau, Syaikhona KH Ahmad Sa’idi dan Syaikhona KH Muhammad Hasani, melanjutkan dakwahnya dengan dedikasi yang sama. Keduanya menjadi figur penting dalam menjaga nilai-nilai yang diwariskan oleh almarhum.
Haul ini menjadi momentum bagi umat untuk mengenang kepribadian KH Sa’id yang begitu sederhana namun memiliki pengaruh besar dalam kehidupan masyarakat.
"Keilmuan dan kesederhanaan beliau menjadi teladan yang harus terus kita jaga,” ujar KH Hasani
Kehadiran kitab “Risalah Awwal” sebagai karya KH Sa’id turut menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk mengembangkan tradisi literasi Islam. Kitab ini terus diajarkan di berbagai majelis ilmu sebagai panduan memahami dasar-dasar aqidah dengan pendekatan yang sederhana namun mendalam.
Para peserta juga diajak untuk terus memelihara semangat keilmuan dan ibadah yang telah diwariskan oleh ulama besar ini.
“Mari kita hadirkan doa terbaik untuk Mbah Yai Sa’id dan memohon syafaatnya. Al-Fatihah…” pungkas Kiai Hasani.
Haul KH Sa’id bin KH Armia bukan sekadar mengenang, tetapi juga menjadi momen untuk merefleksikan nilai-nilai perjuangan dan dedikasi seorang ulama yang telah memberikan kontribusi besar bagi umat. Semoga warisan beliau terus hidup dan membawa keberkahan bagi generasi mendatang.
Terpopuler
1
Amalan yang Dilakukan pada Malam Nisfu Sya’ban
2
Doa Mustajab di Malam Nisfu Sya’ban yang Dibaca Syekh Abdul Qadir Al-Jilani
3
Muslimat NU Rayakan Nisfu Syaban di Kongres Ke-18 dengan Pemberian Ijazah Amalan
4
Pengukuhan Ranting Fatayat NU Juwiring Klaten, Awal Berkhidmah dan Mendakwahkan Islam Ahlusunah wal Jama’ah
5
Khutbah Jumat: Mengelola Karunia Allah pada Bidang Pertanian untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan
6
MWCNU Jatinegara Tegal Resmikan Klinik Pratama dan Peringati Harlah ke-102 NU
Terkini
Lihat Semua