Seorang kakek yang tinggal bersama istrinya, terlihat sangat romantis dan saling menyayangi, mereka hidup sederhana dan bersahaja. Rumah yang halamannya cukup luas dengan beberapa pohon pepaya yang menghiasinya membuatnya nyaman dan bahagia.
Alangkah senangnya kakek ini ketika melihat pepaya yang ada di pohonnya mulai menguning pertanda sudah saatnya diunduh, "mungkin besok pagi sudah bisa dipetik gumamnya".
Keesokan harinya, si kakek keluar rumah dengan membawa peralatan untuk memetik beberapa buah pepaya, tapi alangkah terkejutnya ketika melihat pepaya yang kemarin sudah menguning hilang dicuri orang.
Si kakek tidak besedih ketika kehilangan beberapa buah pepaya, tapi bersedih ketika berpikir "kasihan benar si pencurinya, dia harus bersusah payah memanjat pohon papaya hanya untuk mencuri beberapa buah.
Pada malam harinya si kakek menyediakan tangga yang disandarkan pada pohon pepaya dengan harapan pencurinya tidak akan kesulitan dalam memanjat. Tapi aneh setelah disediakan tangga justru tidak ada buah pepaya yang rahib. Empat hari kemudian, pencuri pepaya datang ke rumah sang kakek untuk meminta maaf dengan membawa beberapa buah pepaya yang dibelinya dari pasar sebagai pengganti.
Memang, menyadarkan orang untuk kembali ke jalan yang lurus banyak ragam caranya, salah satunya adalah menyeru dengan cara yang hikmah. Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat An-Nahl Ayat 125 :
اُدۡعُ اِلٰى سَبِيۡلِ رَبِّكَ بِالۡحِكۡمَةِ وَالۡمَوۡعِظَةِ الۡحَسَنَةِ وَجَادِلۡهُمۡ بِالَّتِىۡ هِىَ اَحۡسَنُؕ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعۡلَمُ بِمَنۡ ضَلَّ عَنۡ سَبِيۡلِهٖ وَهُوَ اَعۡلَمُ بِالۡمُهۡتَدِيۡنَ
Artinya :
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk. (QS An-Nahl : 125)
KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Ketua Lembaga Kajian Informasi dan Dakwah (Elkid), Ketua PW GP Ansor Jateng 1995, dan Sekretaris RMINU Jateng
