• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Rabu, 1 Mei 2024

Taushiyah

Dzikir Salah Satu Amalan Menyambut Malam Al-Qadar

Dzikir Salah Satu Amalan Menyambut Malam Al-Qadar
Foto: Ilustrasi (nu online)
Foto: Ilustrasi (nu online)

Dua pertiga akhir Bulan Ramadhan atau orang jawa menyebutnya malam likuran merupakan malam di mana orang-orang mulai berburu kebaikan dan berharap kebaikan yang dilakukan itu berbareng (bertepatan) dengan malam al-qadar (lailatul qadr).

   
Berdzikir dan memohon ampun atas dosa-dosa yang telah berlalu merupakan salah satu dari sekian banyak amalan (ibadah) yang dilakukan oleh orang Islam ketika menyambut datangnya malam al-qadar. Mengapa berdzikir?, dengan berdzikir,  orang akan menjadi tenang hatinya dan akan dikeluarkan dari kegelapan. 

   
Nabi Yunus telah memberi teladan memperbanyak berdzikir ketika berada di dalam kegelapan perut ikan yang telah menelannya. Niscaya kalau Nabi Yunus tidak memperbanyak dzikir kepada Allah, tentu ia akan tetap berada di dalam perut ikan sampai dengan hari berbangkit.

   
Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat As-Saffat Ayat 143 - 144 :


فَلَوۡلَاۤ اَنَّهٗ كَانَ مِنَ الۡمُسَبِّحِيۡنَۙ*
لَلَبِثَ فِىۡ بَطۡنِهٖۤ اِلٰى يَوۡمِ يُبۡعَثُوۡنَ‌ۚ*


Artinya:
143. Maka sekiranya dia tidak termasuk orang yang banyak berdzikir (bertasbih) kepada Allah,
144. Niscaya dia akan tetap tinggal di perut (ikan itu) sampai hari kebangkitan.

(QS. As-Saffat : 143 - 144) 


Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri


Taushiyah Terbaru