• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Rabu, 22 Mei 2024

Taushiyah

Dilarang Besar-besarkan Sesuatu yang Orang Lain Tidak Bisa Amalkan

Dilarang Besar-besarkan Sesuatu yang Orang Lain Tidak Bisa Amalkan
Foto: Ilustrasi
Foto: Ilustrasi

Oleh: KH Bahaudin Nursalim
 

Jangan terlalu membesar-besarkan hal yang berpotensi membuat orang biasa jadi susah menjalankan syariat Islam. Hindarilah omongan seperti misalnya saat bulan ramadhan: Rugi, ramadhan hanya setahun sekali kok gak shalat tarawih di masjid berjamaah,  Itu namanya tak menghargai perasaan orang.


Di luar sana itu, ada satpam, penjaga toko, tukang ojek, tukang parkir, dan banyak pekerja di malam hari yang mungkin menangis di dalam hati. Mereka juga ingin tarawih, tapi apa daya mereka sedang bekerja.


Tarawih itu sunah, sementara mencari nafkah itu wajib. Menghindari diri dari kemiskinan secara ekonomi supaya tidak menjadi beban orang lain, itu hal yang paling utama. Dan dalam riwayat jelas sekali, Kanjeng Nabi itu sangat mencintai shalat tarawih, namun beliau sengaja meninggalkannya setelah beberapa hari shalat, supaya tarawih tidak dianggap sebagai ibadah wajib. Bahkan dalam hal shalat wajib, diwanti-wanti agar imam shalat jangan terlalu lama membaca bacaan shalat.
 

Kanjeng Nabi itu sangat suka shalat. Suatu ketika Kanjeng Nabi mengimami shalat, beliau mendengar bayi menangis. Lalu Kanjeng Nabi memutuskan untuk mempercepat shalatnya, khawatir ibu dari bayi yang jadi makmumnya.


Dirinya juga pernah disowani oleh kiai yang mengeluh karena jamaahnya tak bertambah.
Sambil tertawa Gus Baha menjawab, “loh jangan-jangan orang yang tidak datang sudah hebat. 


Kamu kan mengajarkan supaya orang berbuat baik kepada keluarganya. Mungkin orang yang tidak mengaji itu sedang mempraktikkan ajaran itu. Dia mungkin sedang makan nasi berkat dengan keluarganya.


Kamu kan mengajarkan supaya orang mencari nafkah yang halal. Nah, orang yang tidak datang itu mungkin sedang bekerja mencari nafkah yang halal untuk kehidupan keluarganya. 


Kiai itu terdiam. “Masak sih, Gus..?”


Loh kamu itu dikasih tahu kok gak percaya. Makanya, jadi kiai itu yang bijak. Kiai itu penyangga umat banyak. Kalau mau bikin kajian, ya jangan saat orang bekerja. Jangan sampai orang-orang berpikir bahwa Islam itu hadir sebagai masalah. Wallahu a'lam


Taushiyah Terbaru