Ketika kamu dalam keadaan bergelimang dosa, ketika kamu tercebur dalam kubangan dosa yang seakan kamu tidak bisa keluar dari kubangan itu, janganlah putus asa lalu menyelam dengan menenggelamkan diri ke dalam kubangan dosa untuk bunuh diri.
Putus asa lalu menambah dosa bukanlah cara menyelesaikan masalah, tapi yakin bahwa di balik tumpukan dosa ada ampunan Allah yang lebih besar dan lebih luas adalah tanda orang yang akan beroleh keselamatan. Sekali lagi, putus asa bukanlah cara mengakhiri jalan buntu.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Az-Zumar Ayat 53:
قُلۡ يٰعِبَادِىَ الَّذِيۡنَ اَسۡرَفُوۡا عَلٰٓى اَنۡفُسِهِمۡ لَا تَقۡنَطُوۡا مِنۡ رَّحۡمَةِ اللّٰهِ ؕ اِنَّ اللّٰهَ يَغۡفِرُ الذُّنُوۡبَ جَمِيۡعًا ؕ اِنَّهٗ هُوَ الۡغَفُوۡرُ الرَّحِيۡم
Artinya :
Katakanlah, Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS Az-Zumar : 53)
KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Ketua Lembaga Kajian Informasi dan Dakwah (Elkid), Ketua PW GP Ansor Jateng tahun 1995, dan Sekretaris RMINU Jateng
