Wagub Taj Yasin Ajak Santri Gayeng Nusantara untuk Perhatian pada Anak Putus Sekolah
Selasa, 8 Februari 2022 | 09:00 WIB
Ahmad Rifqi Hidayat
Penulis
Demak, NU Online Jateng
Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen merasa prihatin adanya anak putus sekolah di Kabupaten Pekalongan yang enggan bersekolah lagi. Anak tersebut dia jumpai saat kegiatan pelantikan Santri Gayeng Nusantara (SGN) di Kabupaten Batang beberapa waktu lalu.
"Ternyata memang si anak sampai sekarang masih punya trauma dalam bersekolah. Nah, ini tadi yang disampaikan Ibu Bupati (Demak, Eistianah) bahwa kita juga harus mendorong di pemerintahan (karena) saat ini banyak anak-anak kita yang melakukan bullying," tuturnya.
Wakil Gubernur yang akrab disapa Gus Yasin menyampaikan saat memberikan sambutan dalam Pelantikan Pengurus Santri Gayeng Nusantara (SGN) Kabupaten Demak, Kudus, Pati dan Jepara di Pendapa Kabupaten Demak, Ahad (6/2).
untuk kembali bersekolah lanjut Wagub, sebenarnya ada. Tetapi, saat diperkenalkan dengan teman-temannya, trauma itu muncul kembali. Ini dampak bullying yang harus dihindari. Dirinya yakin, anak-anak usia sekolah di daerah lain, juga ada yang mengalami peristiwa serupa.
Saya yakin bukan hanya adik kita yang kebetulan waktu itu di Pekalongan saja yang mengalami seperti itu. Saya yakin juga masih banyak. Maka kita harus mendampingi pendidikan ini, utamanya adalah pendidikan keagamaan," tuturnya.
Dikatakan, lantaran sudah enggan bersekolah, maka waktu itu pihaknya menawarkan untuk belajar di pesantren. Untuk pendidikan umumnya, solusinya ditempuh melalui kejar paket. Saat ini, anak tersebut masih terus didampingi.
Untuk itu dirinya meminta SGN sebagai organisasi masyarakat yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan untuk memberi perhatian pula pada persoalan pendidikan. Menurutnya, memberi perhatian di bidang pendidikan ini penting, sebagai salah satu upaya memotong rantai kemiskinan.
"Terbentuknya SGN adalah bagaimana kita berkontribusi kepada masyarakat, terhadap lingkungan kita, yang ada di bawah kabupaten kita masing-masing. Utamanya adalah terkait dengan pendidikan. Kita betul-betul mendorong program pemerintah dalam hal wajib belajar, di kabupaten kita masing-masing," tandasnya.
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: M Ngisom Al-Barony
Terpopuler
1
Bentrok FPI dengan PWI-LS, Ini Tanggapan Rais Syuriyah PCNU Pemalang
2
Peringati Harlah ke-79, Muslimat NU Purworejo Launching Tiga Program Mustika sebagai Ikhtiar Dakwah dan Pemberdayaan
3
Khutbah Jumat: Sikap Orang Tua terhadap Guru Anak demi Kesuksesan dan Keberkahan
4
LP Ma’arif NU Magelang Gelar Rakerdima 2025: Kobarkan Semangat Digitalisasi Menuju Generasi Emas Berakhlak Mulia
5
Tolak Lima Hari Sekolah, IPNU-IPPNU Purworejo: Pendidikan Agama dan Budaya Tak Boleh Tersingkir
6
Lailatul Ijtima' PWNU Jateng: Jalankan Enam Visi Misi NU dengan Tulus, Raih Barokah Dunia Akhirat
Terkini
Lihat Semua