Semarang, NU Online Jateng
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) menargetkan masuk 3 besar pada Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional ke-29 tahun 2022 yang akan digelar di Kalimantan Selatan.
"Untuk itu strategi perlu dilakukan dalam menjaring kafilah-kafilah asal Jateng yang akan berlaga di ajang nasional itu," ujar Wakil Gubernur (Wagub) Jateng KH Taj Yasin Maimoen saat membuka Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) Jateng di Semarang, Sabtu (29/1).
Dikatakan, untuk memenuhi atau mencapai target 3 besar salah satu langkah Pemprov Jateng adalah menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) Jateng. Menurut penuturan dia, dalam rakorda tersebut dibahas upaya penjaringan kafilah mulai dari tingkat kecamatan dab pesantren di 35 kabupaten/kota.
"Nanti kita sampaikan ke kabupaten dan kota, kita harus memulai dari bawah. Bahkan kita minta kepada Kemenag, di tingkat kecamatan dilakukan penjaringan peserta kafilah yang kemudian di kabupaten dan kota," ujar Gus Yasin kepada NU Online Jateng di Gedung Gradhika Bhakti Praja.
Gus Yasin bahkan meminta LPTQ di Jateng berkunjung ke pesantren yang ada di daerah masing-masing, terutama pesantren khusus penghafal Al-Qur'an. Selain itu, dia juga meminta dukungan dari seluruh masyarakat kepada kafilah yang nanti akan mewakili Jawa Tengah dalam kompetisi dua tahunan tersebut.
"LPTQ kabupaten dan kota harus silaturahim ke pesantren-pesantren, terutama pesantren khusus penghafal Al-Qur'an. Sehingga kita bisa merangkul semuanya, kita ajak bareng-bareng dan perlu digaris bahwa ini adalah untuk menyongsong MTQ 2022 di Kalsel. Sehingga kita bisa jadi juara," kata Gus Yasin yang juga ketua LPTQ Jawa Tengah itu.
Gus Yasin lantas menyoroti soal persiapan yang harus dilakukan bagi kafilah. Menurutnya, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan proses karantina yang diperpanjang. Dia menilai, dengan langkah itu maka kafilah bisa mempersiapkan diri secara matang baik mental maupun fisik.
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: M Ngisom Al-Barony
