• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 9 Mei 2024

Regional

Tiga Perkara yang Dapat Hancurkan Pemuda

Tiga Perkara yang Dapat Hancurkan Pemuda
Lora Ismael Al-Kholilie (kiri) berkunjung ke Pesantren Sirojuth Tholibin Brabo, Tanggungharjo, Grobogan (Foto: NU Online Jateng/Ulin)
Lora Ismael Al-Kholilie (kiri) berkunjung ke Pesantren Sirojuth Tholibin Brabo, Tanggungharjo, Grobogan (Foto: NU Online Jateng/Ulin)

Grobogan, NU Online Jateng
Ulama muda dan juga cicit Syaikhona Kholil Bangkalan Madura Lora Ismael Al-Kholilie berkunjung ke Pesantren Sirojuth Tholibin Brabo, Tanggungharjo, Grobogan dalam rangka safari dakwah. 


Dalam kajian yang bertemakan ‘Sukses Dunia Akhirat’ yang diikuti oleh lebih dari 3.000 santri putra dan putri, Lora Ismael Al Kholilie mengajak kepada semua santri untuk menyadari bahwa Allah telah memilih dan memuliakan mereka dengan ditakdirkan menjadi santri. 


“Allah mendatangkan panjenengan semua ke tempat mulia ini, Allah dudukkan (kalian) dengan orang-orang mulia, Allah sibukkan panjenengan dengan kegiatan-kegiatan yang mulia.  Ini merupakan alamat positif bahwa panjenengan Insyaallah adalah pemuda-pemudi yang dimuliakan oleh Allah,” ujarnya Jumat (15/12/2023) lalu.


Karena menurutnya, dari sekian juta pemuda di dunia ini, banyak dari kalangan pemuda yang tersibukkan dengan perkara yang tidak bermanfaat bagi perkara dunia atau bahkan urusan akhirat. 


Lebih lanjut, ulama muda yang aktif di akun instagram @ismaelalkholilie ini menyitir sebuah syair tentang tiga perkara yang dapat menghancurkan seseorang. "Ada tiga hal yang jika berkumpul dalam sesorang, maka hal tersebut akan menghancurkan seseorang tersebut sehancur-hancurnya. Yaitu masa muda, nganggur, dan punya banyak uang,” ucapnya.


Ketika seseorang mengalami kondisi yang seperti demikian lanjutnya, maka orang tersebut sangat rentan terjerumus pada hal-hal yang tidak diridhai oleh Allah subhanahu wa taala. Mudah untuk berbuat dosa dan mudah untuk melakukan kemaksiatan. 


“Tapi di zaman kita saat ini, di zaman milenial dan gen Z, orang itu untuk jatuh ke kemasksiatan nggak harus punya uang, “ lanjut dai milenial yang memiliki hampir setengah juta follower instagram itu.


Disampaikan, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi menjadikan segala hal terasa  mudah dan murah. Sehingga dengan tidak menggunakan banyak uang pun seseorang mampu terjerumus ke dalam kemaksiatan. 


“Maka 3 hal yang bisa menjerumuskan adalah masih muda, (saat) nafsu sedang aktif-aktifnya, syahwat sedang kuat-kuatnya, ingin ini, ingin itu, nganggur, nggak ada pekerjaan dan memegang hand phone. Tiga hal ini jika berkumpul, maka kalau  kata anak zaman sekarang; nggak bahaya ta?, “ ucapnya yang disusul gelak tawa para santri. 


Ulama dan juga Pengasuh Pesantren Al-Muhajirun Bangkalan itu menegaskan bahwa santri harus menyadari dan yakin bahwa mereka adalah orang-orang pilihan Allah yang juga dimuliakan oleh Allah dengan didatangkan ke pesantren dan berkumpul dengan kiai yang shalih nan mulia. 


“Menurut saya ini adalah hal yang sangat penting. Karena banyak di kalangan para santri yang tidak tahu betapa berharganya sesuatu  yang  ia cari, betapa mulianya sesuatu yang akan ia dapatkan jika ia belajar sebaik-baiknya di pondok pesantren,” jelasnya. 


Ia juga mengingatkan bahwa mengaji, mondok di pesantren dan sibuk dengan ilmu-ilmu agama bukanlah sebuah beban. “Itu adalah suatu kebanggaan, suatu kehormatan, suatu anugerah yang (nilainya) tiada tara dari Allah subhanahu wa taala,” tegasnya. 


Karena termasuk dari ciri-ciri orang yang dimuliakan oleh Allah sambungnya, orang yang masa depannya akan dicerahkan oleh Allah adalah orang yang disibukkan dengan mempelajari ilmu-ilmu agama. 


Pengirim: Ulin Nuha Karim


Regional Terbaru