• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 26 April 2024

Regional

PWNU Jateng Minta RMINU Inventarisasi Calon Peserta Hipmi Goes To Pesantren 

PWNU Jateng Minta RMINU Inventarisasi Calon Peserta Hipmi Goes To Pesantren 
Wakil Ketua PWNU Jateng, KH Mandzur Labib (Foto: NU Online Jateng/Samsul Huda)
Wakil Ketua PWNU Jateng, KH Mandzur Labib (Foto: NU Online Jateng/Samsul Huda)

Semarang, NU Online Jateng
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah meminta kepada pengurus Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) atau  Asosiasi Pondok Pesantren NU agar menginventarisir santri-santri yang berminat mengikuti program 'Hipmi Goes to Pesantren' untuk disiapkan menjadi wirausahawan.


Wakil Ketua PWNU Jateng KH Mandzur Labib mengatakan, kesediaan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) untuk bekerjasama dengan NU melalui program goes to pesantren harus segera ditindaklanjuti, RMINU sebagai perangkat Jamiyah NU yang diamanati untuk merealisasikan kebijakan dalam penguatan pesantren diharapkan segera menginventarisir calon peserta kegiatan kemitraan ini.


"Kami akan komunikasikan dengan pengurus RMINU Jateng untuk segera bersiap diri merespons program HIPMI Goes to Pesantren," kata Kiai Mandzur Labib dalam diskusi terbatas bertema Pengembangan Usaha Nahdliyin yang diselenggarakan PWNU Jateng, Jumat (4/3).


Menurutnya, ini program bagus karena itu para pengasuh pesantren hendaknya menyiapkan calon peserta dengan selektif mengingat jumlah pesertanya sangat terbatas, sehingga santri yang akan diikutsertakan dalam program ini benar-benar memiliki minat untuk berwirausaha.


"Kepada Hipmi diharapkan juga menyiapkan program paska kegiatan Hipmi Go to Pesantren untuk memelihara motivasi santri agar tetap memiliki semangat untuk berwirausaha di bidang apapun, tergantung bidang mana yang akan ditekuni," ujarnya.


Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI H Mardani Maming mengatakan, untuk menjadi enterpreneur yang ulung dibutuhkan mental baja dalam menghadapi berbagai hambatan dan tekanan, termasuk tekanan psikologis yang datang dari internal seperti rasa jenuh dan bosan.


"Selain itu pelaku usaha sejak awal harus membangun trust atau kepercayaan terhadap mitra, terutama dengan kalangan perbankan. Jejak historis dalam menekuni usaha dari waktu ke waktu nilai raportnya harus bagus di mata perbankan," terang Maming yang juga Bendahara Umum PBNU itu.


Menurutnya, kalau jejak historis dalam bermitra dengan perbankan bagus, maka  setidaknya akan memperlancar usaha dalam mencari dukungan permodalan untuk mendukung aktivitas usaha.


"Kami berharap program yang kami tawarkan ini dapat memotivasi santri untuk memilih jalur swasta dalam mencari pendapatan, mengingat alokasi PNS yang dibutuhkan pemerintah sangat terbatas," pungkasnya.


Penulis: Samsul Huda
Editor: M Ngisom Al-Barony  


Regional Terbaru