• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 4 Mei 2024

Regional

PWNU Jateng Gelar Apel Kader Penggerak dan Petani NU di Temanggung

PWNU Jateng Gelar Apel Kader Penggerak dan Petani NU di Temanggung
Sekretaris PWNU Jateng H Hudallah Ridwan Naim (Foto: Dok NU Online Jateng)
Sekretaris PWNU Jateng H Hudallah Ridwan Naim (Foto: Dok NU Online Jateng)

Semarang, NU Online Jateng
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah akan menyelenggarakan Apel Kader Penggerak NU dan Rembuk Petani NU se-Jawa Tengah di Kampus Institut Islam Nahdlatul Ulama (Inisnu) Temanggung, Sabtu (5/8/2023) besok.


Sekretaris PWNU Jateng H Hudallah Ridwan Naim mengatakan, kegiatan apel kader akan diikuti ribuan peserta dari kader penggerak dan petani anggota Kelompok Tani (Poktan) Kadang Tani Sarwo Tulus di bawah binaan Lembaga Pertanian dan Perkebunan PWNU Jateng yang selama ini dalam membudidayakan lahannya menggunakan sistem organik


"Para kader penggerak dan petani selain untuk silaturahim juga akan digembleng agar khidmahnya di NU lebih militan, tangguh untuk membangun komitmen memajukan NU di Jateng," ujarnya.


Disampaikan, sesuai dengan agenda Rais PWNU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh akan memimpin langsung kegiatan apel dan rembuk tani yang diikuti perwakilan kader penggerak dan  petani organik dari seluruh kabupaten/kota se-Jateng.


"Khusus para petani organik itu akan bertukar pengalaman dengan sesamanya bersama pembina Poktan Kadang Tani Sarwo Tulus tentang aktivitasnya dalam mendukung terciptanya ketahanan pangan dengan sistem pertanian ramah lingkungan," ucapnya.


Kepada NU Online Jateng, Kamis (3/8/2023) Gus Hudallah panggilan akrabnya menambahkan, sistem pertanian organik yang ramah lingkungan itu jika diterapkan oleh petani akan menyelamatkan alam, lingkungan, memelihara kesehatan masyarakat, dan sekaligus menurunkan angka kemiskinan.


Dari sisi hasil ujarnya, budi daya tanaman dengan sistem organik kualitas hasil panennya lebih bagus, sehingga di pasaran harga jualnya memiliki nilai kompetitif yang tinggi.


"Karena keterbatasan tempat maka jumlah undangan untuk para petani organik dibatasi 30 orang setiap cabang," pungkasnya.


Penulis: Samsul Huda


Regional Terbaru