Pesantren Darul Amanah Sukorejo Kendal Ajak Santri Kenali Lingkungan
Kendal, NU Online Jateng
Pesantren Darul Amanah Ngadiwarno, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal lakukan Khutbatul Arsy masa pengenalan lingkungan pesantren kepada para santri baru di Gedung Olahraga (GOR) Darul Amanah Sukorejo, Sabtu (16/7).
Khutbatul 'Arsy merupakan khutbah yang disampaikan oleh pimpinan pesantren dan pengasuh yang diberi kepercayaan untuk menyampaikan ceramah tentang nilai-nilai dan jiwa-jiwa kepesantrenan.
"Khutbatul Arsy ini sangat penting untuk disampaikan kepada seluruh santri agar tidak salah niat ketika masuk di dalam pondok. Di luar lebih dikenal dengan istilah Masa Orientasi Sekolah (MOS) atau perploncoan," ujar Pengasuh Pesantren Darul Amanah KH Mas'ud Abdul Qodir.
Dijelaskan, khutbatul arsy dilakukan agar para santri dan mahasiswa baru lebih belajar tekun dan disiplin, serta niat yang benar saat menimba ilmu di sini Kiai Mas'ud lantas mengutip ayat Al-Qur'an 'Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal'.
"Jumlah santri dan mahasiswa yang menimba ilmu di sini tahun ini total berjumlah 2.273 orang, 629 orang diantaranya berasal dari kabupaten Kendal," ucap pria alumni pesantren Darussalam Gontor ini.
Mantan Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) kecamatan Pageruyung ini kemudian menceritakan awal mula berdirinya pesantren.
"Nama Darul Amanah ini artinya adalah tempat yang dipercaya. Pesantren merupakan wadah penerus dakwah Rasulullah SAW. Tentunya, sidiq dan amanah yang merupakan sifat Rasulullah SAW harus diperjuangkan," lanjutnya.
Pesantren yang satu-satunya alumni Gontor di Kabupaten Kendal ini yang pada bulan kemarin genap berusia 32 tahun. Dalam perkembangannya kini juga memiliki Tarbiyatul Mu'alimin Al-Islamiyah (TMI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Perguruan Tinggi (PT).
"Santri itu artinya sisan olehe ngerti, jadi belajarlah hingga selesai jangan berhenti di tengah jalan. Dulu saya ketika di pesantren Gontor, 9 tahun di sana hanya dijenguk sekali oleh orangtua. Namun tekad saya sudah bulat untuk belajar, maka saya selesaikan," pungkasnya.
Pengirim: Ahmad Peci
