• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Selasa, 30 April 2024

Regional

Pentingnya Hidupkan Ruh Pesantren di Madrasah Diniyah

Pentingnya Hidupkan Ruh Pesantren di Madrasah Diniyah
Kepala Seksi (Kasi) PD Pontren Kemenag Brebes KH Akrom Jangka Daosat (berdiri) (Foto: NU Online Jateng/Wasdiun)
Kepala Seksi (Kasi) PD Pontren Kemenag Brebes KH Akrom Jangka Daosat (berdiri) (Foto: NU Online Jateng/Wasdiun)

Brebes, NU Online Jateng
Tradisi dan ideologi pesantren agar menjadi ruh pada lembaga pendidikan Madrasah Diniyah Takmiliyah sebuah keharusan, termasuk kemampuan menulis arab pegon dan membaca kitab kuning juga harus mulai kita tumbuhkan untuk santri Madraah Diniyah (Madin). 

 

"Setiap hari Kamis seluruh santri Madin agar memakai pakaian ala santri pondok pesantren (sarung dan peci). Tradisi melantunkan syiir nadzhom beberapa mata pelajaran pesantren kita biasakan sehingga anak anak akan mudah teringat," ucap Kepala Seksi (Kasi) PD Pontren Kemenag Brebes KH Akrom Jangka Daosat pada acara pembinaan Kepala Madin dan TPQ se-Kecamatan Jatibarang di Madin Miftahul Ulum Janegara. 

 

Kasi yg akrab dipanggil Gus Akrom mengajak seluruh kepala Madin dan TPQ untuk banyak berbenah dalam sisi menejerial. Ayat tentang muamalah dalam Al-Qur'an  menegaskan bahwa ketika terjadi transaksi maka ada perintah untuk menulis. 

 

"Oleh karena itu segala hal yg terkait dg keuangan di Madin agar dibukukan secara tertib dan teratur. 
Dukungan keluarga untuk berjuang di Madin menjadi sangat penting. Jangan sampai Bapak Ibu berangkat mengajar, keluarga di rumah kurang ikhlas," ungkapnya. 

 

Kiai Akrom mengajak kepada pengelola Madin agar diniati hhidmah dan berjuang untuk generasi masa depan umat. "Saya di tengah kesibukan dan pekerjaan tetap ada waktu untuk ngajar anak-anaknya di majlis ta'lim setiap malam hari," tuturnya. 

 

Kegiatan Pembinaan yang dilaksanakan pada Selasa (16/11) dihadiri oleh Ketua DPC FKDT Kab Brebes, Ahmad Sururi. Pihaknya menegaskan bahwa pembinaan yang dilakukan secara marathon bertujuan untuk memberikan motivasi sekaligus mendorong kepada seluruhnya kepala Madin untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang dikelola. 

 

"Sehingga Madin menjadi lembaga pendidikan yang betul betul dibutuhkan oleh masyarakat," tegasnya. 

 

Kepada NU Online Jateng, Kamis (19/11) Ahmad Sururi menjelskan, di samping Pembinaan acara tersebut diisi dengan sosialisasi BPJS Jamsotek untuk Guru Madin se-Kabupaten Brebes. 

 

"Program ini dalam rangka membantu guru Madin untuk perlindungan kecelakaan dan kematian. Dengan membayar Rp9.700 tiap bulan setiap Guru Madin mendapatkan santunan kecelakaan meninggal dunia dan kecelakaan saat menunaikan tugas mengajar," papar Muad selaku petugas dari BPJS Jamsostek Brebes. 

 

Penulis: Wasdiun
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru