• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 3 Mei 2024

Nasional

HARI SANTRI 2020

Cegah Kerusakan Hutan Mangrove, Luhut Tanam Mangrove di Hari Santri Bersama Warga Brebes

Cegah Kerusakan Hutan Mangrove, Luhut  Tanam Mangrove di Hari Santri Bersama Warga Brebes
Menteri Luhut B Pandjaitan bersama warga di Hari Santri tanam Manrove di Brebes (Foto: NU Online Jateng/Wasdiun)
Menteri Luhut B Pandjaitan bersama warga di Hari Santri tanam Manrove di Brebes (Foto: NU Online Jateng/Wasdiun)

Brebes, NU Online Jateng
Kerusakan hutan mangrove di Indonesia menjadi keprihatinan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Untuk itu, dia menerapkan sistem padat karya untuk pemulihan hutan Mangrove.

 

Luhut mengatakan, luas hutan Mangrove di Indonesia sebesar 30 persen dari Mangrove dunia. Saat ini, hampir satu juta hektar atau tepatnya 600 ribu hektar dalam kondisi rusak. "Penanaman mangrove ini ditargetkan bisa selesai dalam kurun waktu empat tahun ke depan," ujar Luhut saat menanam Mangrove di Hari Santri, Kamis (22/10).

 

Tiga Menteri Kabinet Indonesia Maju melakukan Padat Karya Penamaman Mangrove di Kabupaten Brebes. Didampingi Bupati Brebes Hj Idza Priyanti. Mereka bersama warga termasuk Santri dan Nahdliyin tanam bibit mangrove di kawasan Pulau Cemara Desa Sawojajar, Wanasari, Brebes, Jawa Tengah.

 

Ketiga menteri tersebut, yakni Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.

 

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kegiatan ini merupakan program padat karya bersama tiga kementerian guna perbaikan hutan pantai yang rusak.

 

"Cakupannya dalam setiap hektar ditanami 1000 bibit mangrove. Dengan kelestarian lingkungan ini nantinya akan menimbulkan dampak ekonomi bagi warga, baik untuk pariwisata maupun usaha di sektor perikanan," jelasnya.

 

Dikatakan, program pemulihan hutan ini sekaligus untuk memulihkan ekonomi warga yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19. Karena itu, warga yang ikut dalam reboisasi akan mendapat upah harian.

 

"Melalui program padat karya ini, ada dua target yang dapat dicapai. Pertama, lahan kritis bisa direboisasi dan kedua membantu perekonomian warga yang terdampak Covid-19," ungkapnya.

 

Bupati Brebes Hj Idza Priyanti (dua dari kiri) tanam mangrove bersama warga di Hari Santri 2020 (Foto: Wasdiun)

 

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar menyampaikan, Presiden Jokowi telah mengarahkan perbaikan ekonomi di Indonesia perlu diiringi dengan pemulihan lingkungan.

 

“Presiden mintanya pembangunan harus beriringan dengan pemulihan lingkungan. Oleh karena, jika mendengar di mana-mana baik di televisi menyebutkan bahwa Undang-Undang Cipta Kerja akan melemahkan itu, tidak benar,” katanya.

 

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan, kehadirannya bersama dua menteri lain ke Kabupaten Brebes adalah sebagai bukti perintah, Presiden, cinta pada rakyatnya. Agar, ke depan masyarakat yang berada di pesisir tidak mengalami kesulitan.

 

“Makanya, nantinya tidak ada tambak-tambak milik warga yang dikriminalisasi. Demikian pula urusan izin cukup diajukan dengan satu kali pemberitahuan, nantinya pengawasan teknisnya bersama KKP namun harus tetap menjaga lingkungan,” katanya.

 

Bupati Brebes Hj Idza Priyanti kepada NU Online Jateng Sabtu (24/10) merasa senang kedatangan tiga menteri tersebut. Terlebih, bisa melakukan tanam bibit mangrove bersama.

 

"Kami selaku pemerintah daerah akan selalu mendukung program pemerintah pusat. Karena tujuannya untuk membantu mensejahterakan rakyat," tutur Idza.

 

Sebelum penanaman, dilaksanakan pemberian bantuan berupa sarana pengolah produk turunan mangrove, sarana prasarana produksi budidaya, paket rehabilitasi saluran tambak udang padat karya, chest freezer, alat tangkap, hingga bantuan modal usaha demi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tengah pandemi Covid-19. 

 

Penulis: Wasdiun
Editor: M Ngisom Al-Barony
 


Nasional Terbaru