Brebes, NU Online Jateng
Sambangi Pesantren Al-Hikmah 1 Benda, Sirampog, Brebes, Jawa Tengah, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Komjen Firli Bahuri mengaku belum banyak berbuat kebaikan. Dan bila kebaikan yang mungkin telah berbuat baik, berusaha untuk diikhlaskan, tidak diingat-ingat.
"Setiap amal kebaikan tidak perlu menuntut balasan. Diibaratkan seperti sumur, semakin banyak diambil airnya akan semakin jernih dan tidak pernah meminta imbalan. Atau juga belajar dari gula, dan gula itu membuat minuman menjadi manis tapi tidak pernah disebut," ujarnya.
Demikian disampaikan orang nomor satu di lembaga anti rasuah ini saat silaturahim ke Pengasuh Pesantren Al-Himah 1 KH Labib Sodiq bersama keluarga besarnya, Jumat (30/10).
Dikatakan, kKetika pesen minuman, cukup menyebut teh manis atau kopi manis, tidak disebut teh gula manis atau kopi gula manis. Tapi ketika kurang manis, baru disebut tehnya atau kopinya kurang gula.
"Kalau sudah sakit, baru nanti disebut sakit gula," ucap Firli mengundang gelak tawa hadirin.
Kedatangan Firli ke Brebes hanya silaturahim biasa saja sebagai sahabat akrab ketika bertugas sebagai Kapolres Brebes. "Saya sudah lama tidak berjumpa dengan Kiai Labib, sehingga saat ada kesempatan saya sempatkan silaturahmi ke sini," katanya.
Firli juga mengaku kalau dirinya belum banyak melakukan kebaikan, bahkan juga tidak akan mengingat-ingat kebaikannya. "Saya tidak perlu mengingat-ingat kebaikan, apalagi menyebut-nyebut kebaikan kita sendiri kepada orang lain," ungkapnya.
Sebab lanjutnya, bisa jadi nanti orang-orang akan mempergunjingkan kebaikannya. Orang akan mempertanyakan kenapa berbuat kebaikan, atau dari mana kita melakukan kebaikan itu. "Mudah-mudahan kita bukan termasuk orang yang suka mempergunjingkan orang lain," ujar Firli.
Untuk itu, Firli juga mengungkapkan dirinya di KPK selalu menyampaikan pada anggotanya untuk tidak menuntut memiliki pemimpin yang sempurna, karena dia juga tidak pernah mencari anggota yang sempurna.
"Sebab tidak akan pernah ada orang yang sempurna, semua selalu ada kekurangannya," terang Firli.
Semakin mencari kesempurnaan kata dia, akan semakin banyak ditemukan kekurangan. Justru semestinya selalu memahami kekurangan-kekurangan orang lain kemudian membantu menyempurnakan. "Mestinya tetapkan hati pikiran dan perasaan untuk memahami dan menyempurnakan kekurangan orang lain, itulah baru kesempurnaan," tandas Firli.
Pengasuh Al-Hikmah 1 KH Labib Sodiq dalam sambutanya menyampaikan rasa terima kasihnya atas kedatangan Firli yang selama ini berteman dengan baik."Selama ini beliau selalu banyak memberikan kebaikan," katanya.
Menurutnya, sebagai manusia yang baik hendaknya selalu bisa mengambil atau mengingat kebaikan-kebaikan dari orang lain. "Sebaliknya agar membuang jauh-jauh keburukan orang lain, agar tetap menjaga hubungan silaturahmi," kata Kiai Labib.
Kedatangan Firli bersama isterinya siang itu selain disambut oleh keluarga besar pesantren Al-Hikmah 1, nampak pula Kepala BLUD UPT Puskesmas Bumiayu, dr Ali Budiarto, dan isterinya Tri Murdiningsih, yang terlihat akrab berbincang-bincang.
Selama di pesantren itu, Firli sempat menunaikan shalat Jumat dan juga menyempatkan silaturahim ke kediaman Pembina Pesantren Al-Hikmah 1 KH Labib Sodiq Suhaemi. Setelah sempat memohon restu dan doa, Firli bersama isteri dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Semarang.
Penulis: Wasdiun
Editor: M Ngisom Al-Barony
