Pengurus Pesantren Berjasa Besar dalam Bentuk Karakter dan Akhlak Santri
Sabtu, 13 Maret 2021 | 18:00 WIB

Pengasuh Pesantren At-Itqon Bugen, Kota Semarang KH Ahmad Haris Shodaqoh (Foto: NU Online Jateng/Samsul Huda)
Samsul Huda
Penulis
Semarang, NU Online Jateng
Pengurus pesantren memiliki andil dan jasa besar dalam membentuk karakter dan membangun akhlak santri selama menjalani proses pembelajaran di bawah pengawasan dan pengasuhan para kiainya.
Pengasuh Pesantren At-Itqon Bugen, Kota Semarang KH Ahmad Haris Shodaqoh mengatakan, lurah dan pengurus pondok sangat berperan dalam membantu tugas kiai yang mengemban amanat dari para wali santri dalam upaya mengasuh santri agar menjadi insan yang mengerti dan berakhlak.
"Dulu pada saat wali santri memasrahkan ke pondok, kami matur akan bersama-sama dengan pengurus dan guru pondok untuk mengasuh para santri. Tanpa dibantu pengurus kami tidak mampu menjalankan amanat wali santri itu," kata Kiai Haris dalam pertemuan wali santri dan wisuda Madrasah Diniyah Ma'had Tafsir was Sunnah Al-Itqon Bugen di aula pesantren, Sabtu (12/3).
Menurutnya, pengasuh pesantren Al Itqon yang jumlahnya terbatas tidak dapat menjalankan amanat wali santri, sehingga tanpa peran para pengurus dan guru yang terdiri dari para santri senior, pengasuh tidak akan mampu melayani 700 santri dalam menjalankan aktivitas pembelajaran di pondok setiap harinya.
"Alhamdulillah amanat ini bisa dilaksanakan. Karena itulah para wali santri jangan melupakan peran pengurus, karena merekalah yang ngemong dan mengawasi langsung para santri setiap saat, mulai dari bangun tidur dan seterusnya hingga masuk waktu istirahat malam," ucapnya.
Disampaikan, para wali santri hendaknya berterima kasih kepada mereka. Atas nama pengasuh menyampaikan permohonan maaf para pengurus pondok jika selama proses pembelajaran di pesantren ada kesalahan dan kekurangan dalam memberikan bimbingan dan layanan kepada para santri.
"Terlebih selama masa pandemi Covid-19, pengurus memberlakukan disiplin ketat, prosedur protokol kesehatan (prokes) menjadi aturan yang melekat di pondok sehingga menjadikan tugas pengurus semakin bertambah," terangnya.
"Masa-masa sulit itu berhasil dilewati dengan selamat, pembelajaran di pondok berjalan lancar dan prokes ditaati, kami berharap, setelah liburan akhir tahun ajaran selesai para santri dapat kembali ke pondok untuk ngaji kilatan selama bulan puasa ramadhan," sambungnya.
Sebelumnya, Ketua Pengurus (lurah pondok) Ma'had Tafsir was Sunnah Al-Itqon Bugen Khaerul Umum mengatakan, kepada para wali santri untuk selalu melakukan konfirmasi kepada ketua kamar pondok jika anaknya pulang melalui grup WA ketua kamar pondok untuk memastikan sudah ijin atau belum.
"Ini sekadar mengingatkan saja demi kebaikan bersama, melalui kesempatan ini kami mohon maaf kalau selama menjalankan amanat pengasuh dalam mengawasi dan membimbing santri ada kesalahan," pungkasnya.
Penulis: Samsul Huda
Editor: M Ngisom Al-Barony
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Pelajaran Yang Tersirat Dalam Ibadah Haji
2
Gelorakan Dakwah Lewat Tulisan, NU Online Kumpulkan Jurnalis Muda Nahdliyin se-Jateng dan DIY
3
NU Online dan LAZISNU Gelar Workshop Jurnalistik Filantropi, Cilacap Jadi Tuan Rumah
4
NU Care-LAZISNU Dukung Penyelenggaraan Workshop Jurnalisitik Filantropi di Cilacap Jateng
5
Jelang Konfercab, PCNU Klaten Persiapkan Rekomendasi Isu Pertanian Ramah Lingkungan
6
Ketua PBNU: Jurnalis NU Adalah Saksi Sejarah Perjuangan Nahdlatul Ulama
Terkini
Lihat Semua