• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 2 Mei 2024

Dinamika

Letakkan Batu Pertama, TOS Semarang Siapkan Generasi Berkualitas dan Berakhlak Mulia

Letakkan Batu Pertama, TOS Semarang Siapkan Generasi Berkualitas dan Berakhlak Mulia
Peletakan batu pertama Yayasan Taman Orang Shalih (TOS) di Kelurahan Wonolopo, Kecamatan Mijen, Kota Semarang. (Foto: dokumentasi)
Peletakan batu pertama Yayasan Taman Orang Shalih (TOS) di Kelurahan Wonolopo, Kecamatan Mijen, Kota Semarang. (Foto: dokumentasi)

Semarang, NU Online Jateng

Para habaib dan ulama berkumpul dalam acara peletakan batu pertama dan Peresmian Yayasan Taman Orang Shalih (TOS) Pondok Pesantren Riyadlush Shalihin, dengan lahan seluas dua hektar hasil wakaf, yang berada di Dukuh Rejosari RT 4, RW 3, Kelurahan Wonolopo, Mijen, Kota Semarang.

 

Mereka adalah, habib Hasan Bin Abdurrahman Al-Jufri, Habib Ja'far Shodiq Al-Munawar dan Prof DR Syaikh Abdul Hadi Muthohar. Tampak berkumpul bersama mereka, ada para pendiri TOS, di antaranya Choirudin, pembina Fachrurrozi, Sholichin dan Ruba’i, pengawas Sudja'i. Ada juga ustadz Purwoto dan Camat Mijen Moh Agus Junaidi.

 

Pendirian TOS sendiri untuk menyiapkan generasi yang berkualitas, berakhlak mulia. Dengan cara pendirian lembaga pendidikan mulai tingkat Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-kanak (TK),Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Pesantren. Termasuk sudah berdirinya masjid, gedung pengelola dan penginapan santri sebagai sentral kegiatan. Hal itu disampaikan pendiri TOS, Choirudin, usai agenda peletakan batu pertama, Jumat (12/3).

 

"Lahan seluas dua hektar itu merupakan wakaf tanah dari warga Mijen, Sholihin. Adapun dibuat lahan pendidikan karena di daerah Wonolopo belum ada lembaga khusus yang menaungi kegiatan pendidikan keagamaan Islam," kata Choirudin.

 

Peresmian dilakukan bersamaan dengan peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad, diawali dengan Tahlil berjama'ah, kemudian pembacaan Shalawat Diba' diiringi hadroh ash-sholihin, dan taushiyah. Kemudian dilanjut doa dan peletakan batu pertama yang diakhiri dengan sungkeman atau mushafahah dengan para ulama.

 

Dengan adanya yayasan dan pesantren tersebut, Camat Mijen, Moh Agus Junaidi berharap bisa melahirkan insan-insan yang shalih, berakhlak yang mulia, berakidah kuat yang mampu menangkal radikalisme serta menumbuhkan bibit generasi Indonesia yang cinta tanah air. 

 

Sementara Habib Hasan Bin Abdurrahman Al-Jufri dalam taushiyahnya berpesan, dalam hidup harus senantiasa ingat kepada Sang Pencipta. Melalui Dzikir sejak bangun tidur, beraktifitas hingga tidur. "Berikan kebaikan kepada sesama dengan dengan cara memberikan teladan dalam hidup, baik ucapan maupun tindakan. Sebagaimana yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW," kata Habib Hasan Bin Abdurrahman Al Jufri.  

 

Kontributor: Ahsan Fauzi

Editor: Ahmad Rifqi Hidayat


Dinamika Terbaru