• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 16 Mei 2024

Regional

3 Keberkahan Ala Istri Wagub Jateng

3 Keberkahan Ala Istri Wagub Jateng
Istri Wagub Jateng Hj Nawal Nur Arafah (pegang mic) dalam acara Harlah ke-66 IPPNU yang diselenggarakan oleh PW IPPNU Jateng di Pesantren Al-Uswah Gunungpati Kota Semarang. (Foto: Dokumentasi)
Istri Wagub Jateng Hj Nawal Nur Arafah (pegang mic) dalam acara Harlah ke-66 IPPNU yang diselenggarakan oleh PW IPPNU Jateng di Pesantren Al-Uswah Gunungpati Kota Semarang. (Foto: Dokumentasi)

Semarang, NU Online Jateng

Keberkahan bisa diartikan sebagai tambahnya kebaikan yang mana ini berasal dari Bahasa Arab barakah. Keberkahan menjadi kata kunci materi yang disampaikan oleh Hj Nawal Nur Arafah dalam peringatan Harlah ke-66 Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah (PW) IPPNU Jateng di Pesantren Al-Uswah Gunungpati, Kota Semarang, Kamis (11/3).

 

Menurut dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Anwar ini, keberkahan itu terdapat dalam tiga tempat. Keterangan ini ia kutip dari salah satu perkataan ulama.

 

"Ketiganya adalah barakatuz zaman, barakatul makan, dan barakatul a'yan," ungkap Ning Nawal, sapaan akrabnya.

 

Sosok yang merupakan istri dari Wakil Gubernur Jawa Tengah KH Taj Yasin ini kemudian menjelaskan maksud dari masing-masing definisi keberkahan tersebut. "Pertama adalah berkah pada waktu. Ada satu masa di mana Allah memberikan berkah pada waktu. Seperti Jumat. Kalau berdoa akan diijabahi. Seperti halnya Rajab. Bulan yang diberkahi Allah," terangnya.

 

Kedua ialah berkah pada tempat. Tempat yang diberkahi seperti Kota Makkah dan Kota Madinah. "Selain kedua kota itu, tempat yang memiliki keberkahan adalah maqbarah salafus saleh. Maka dari itu Nahdliyin senang berziarah di tempat para wali," tukasnya.

 

"Ketiga adalah keberkahan yang terdapat pada orang-orang tertentu. Memohon berkah lantaran Kanjeng Nabi. Kalau kita mendapat ridha Kanjeng Nabi menjadi tanda mendapat ridha dari Gusti Allah," lanjutnya.

 

Bagi santri dan secara umum kepada anggota IPPNU, sebagai manusia yang masih mencari ilmu, Ning Nawal mengingatkan perkataan dari Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki.

 

"Tandhimul ilmu bil mudzakarah, Wabarakatuhu bil khidmah, Wanafu'uhu birridho syaikh. Untuk mendapatkan ilmu dengan cara mudzakarah atau belajar sungguh-sungguh," terang alumni Pesantren Al-Husna Kajen Pati ini.

 

"Sedangkan agar mendapatkan berkahnya ilmu adalah dengan jalan khidmah atau mengabdi untuk ilmu. Selain itu supaya ilmu menjadi manfaat harus mendapatkan ridho dari guru," imbuhnya.

 

Ketiga hal ini menjadi kunci penting bagi santri untuk terus dipegangi baik selama menjadi santri atau ketika menjadi alumni.

 

Selain itu, Ning Nawal juga mengingatkan agar santri-santri bisa menjadi pribadi yang kuat dan tahan banting serta memiliki ide dan kreativitas yang harus terus diasah.

 

 

Penulis: Mukhamad Zulfa

Editor: Ahmad Hanan


Regional Terbaru