• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 3 Mei 2024

Regional

SEMARAK RAMADHAN 1443 H

Meriahnya Bazar Ramadhan Muslimat NU Semarang di Kawasan Kota Lama 

Meriahnya Bazar Ramadhan Muslimat NU Semarang di Kawasan Kota Lama 
Wakil Wali Kota Semarang, Hj. Hevearita G Rahayu saat memborong di salah satu stan UMKM Bazar Muslimat NU Kota Semarang (Foto: NU Online Jateng/rifqi)
Wakil Wali Kota Semarang, Hj. Hevearita G Rahayu saat memborong di salah satu stan UMKM Bazar Muslimat NU Kota Semarang (Foto: NU Online Jateng/rifqi)

Semarang, NU Online Jateng
Pimpinan Cabang (PC) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Kota Semarang menggelar Bazar Ramadhan di Galeri Industri Kreatif (GIK) Kawasan Kota Lama Semarang. Suasana meriah langsung nampak ketika pengunjung memasuki pintu gedung GIK, aneka produk olahan makanan dan minuman telah tertata rapi di stan-stan yang tersedia.


Ketua PC Muslimat NU Kota Semarang Hj Muslimatin Djatmiko mengatakan, semua kader Muslimat NU yang menjadi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) belum terekspose seluruhnya. "Dari 16 Kecamatan, masing-masing memiliki lebih dari satu produk. Ini belum terekspose semua," kata Muslimatin di sela kegiatan, Ahad (17/4).


Disebutkan, ada 37 stan dari 16 Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU se-Kota Semarang. Masing-masing stan diisi oleh dari 3 pelaku UMKM dengan rincian 20 pelaku usaha sektor kuliner, dan 17 pelaku usaha sektor ekonomi kreatif.


Terobosan kegiatan tersebut mendapat apresiasi dari Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muslimat NU Jawa Tengah, Prof Hj Ismawati. Dia mengaku senang dan bahkan gelaran khusus UMKM memang sangat diharapkan.


"Saya senang sekali dengan kegiatan ini, hal semacam ini sesuai dengan yang diharapkan dari tingkat pusat maupun wilayah. Ini direalisasikan dengan bagus oleh Muslimat Kota Semarang," akunya.


Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang ini bahkan juga berharap gelaran serupa bisa dilaksanakan oleh kabupaten/kota lain di Jawa Tengah. "(Bazar) ini menjadi satu pembangkit yang lain (kabupaten/kota) untuk segera melaksanakan (promosi UMKM) secara besar-besaran," ucapnya.


Dia mengakui, pelaku UMKM di kalangan ibu-ibu NU memang sangat banyak, namun jarang dieskpose secara khusus di tempat umum atau bahkan di lokasi wisata seperti Kota Lama. "Biasanya UMKM hanya menjadi sampingan (pelengkap kemeriahan kegiatan). (Bazar) Semarang ini bisa dikerjakan se-Jawa Tengah," terangnya.


Ditegaskan bahwa Muslimat NU dalam fakta sejarahnya memang perkumpulan ibu-ibu yang mandiri, sehingga berorganisasi juga secara mandiri. "Perlu saya tekankan bahwa Muslimat itu sejak penjajahan sudah terbiasa berwirausaha, tidak bergantung dengan pemerintah," ungkapnya.


Apresiasi kegiatan tersebut juga disampaikan Wakil Wali Kota Semarang Hj Hevearita Gunaryati Rahayu yang memilihkan lokasi di GIK. "Produknya kader Muslimat NU itu kan banyak sekali, kalau kegiatan ini diadakan di Puspogiwang (kantor NU Semarang) tidak muat, masak harus nutup jalan," kata Ita, sapaan akrabnya.


Selaku salah satu anggota Dewan Pakar Muslimat NU Semarang, dirinya pun ingin Muslimat NU ikut meramaikan Kota Lama, maka ia sarankan kegiatan digelar di gedung GIK Kota lama. 


"Hanya saja, ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi, salah satunya tidak boleh menggunakan kompor untuk menghindari potensi kebakaran. Karena ini kawasan cagar budaya. Jadi semua kegiatan kita arahkan untuk melestarikan peninggalan sejarah," pungkasnya.  


Endah Riawati pelaku usaha badeng presto dan camilan emping melinjo dari Ranting Muslimat NU Krapyak Semarang Barat berharap sering ada kegiatan bazar untuk memulihkan ekonomi pasca pandemi. "Kalau bisa sering-sering kegaiatan seperti ini, biar stabil ekonominya setelah pandemi kemarin," harapnya.


Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat


Regional Terbaru