• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 4 Mei 2024

Regional

Lembaga Pendidikan Miftahul Huda Ngaliyan Semarang Gelar Wisuda Bersama

Lembaga Pendidikan Miftahul Huda Ngaliyan Semarang Gelar Wisuda Bersama
Kegiatan wisuda serentak lembaga di bawah naungan yayasan Miftahul Huda Ngaliyan, Kota Semarang (Foto: NU Online Jateng/Rifqi)
Kegiatan wisuda serentak lembaga di bawah naungan yayasan Miftahul Huda Ngaliyan, Kota Semarang (Foto: NU Online Jateng/Rifqi)

Semarang, NU Online Jateng
Yayasan lembaga pendidikan Miftahul Huda Ngaliyan, Kota Semarang menggelar wisuda bersama yakni  Raudlatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Aula Kelurahan Bringin, Ngaliyan, Kota Semarang, Sabtu (17/6).


Ketua Yayasan Miftahul Huda Saichu mengatakan, semangat masyarakat sudah tumbuh sejak masih berbentuk Sekolah Rakyat (SR) dan berubah menjadi MI pada tahun 1959.


"Ini semua swadaya masyarakat, kegigihan masyarakat berjuang memberikan palayanan pendidikan agar tidak tertinggal oleh zaman, masyarakat harus pandai, harus punya bekal ilmu yang memadai," ujarnya.


Secara formal lanjutnya, masyarakat kemudian menyatukan dalam satu wadah organisasi Yayasan Miftahul Huda pada tahun 1982. Karena itu katanya, unit satuan pendidikan yang ada memiliki nama yang berbeda.


"Pada perkembangannya, para pengajar juga memiliki keterampilan yang memadai dari lulusan perguruan tinggi di Ngaliyan, yakni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) yang sekarang telah menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo," terangnya.


Pembina Yayasan Miftahul Huda H Abdul Kholiq menuturkan, ilmu harus disertai akhlak dan bahkan akhlak merupakan hal yang utama. Akhlak lebih utama daripada ilmu. "Banyak yang pintar tapi akhlaknya kurang. Maka yang terjadi ketika menjadi pejabat atau orang penting, tidak amanah," ucapnya.


Menurutnya, masyarakat sudah sadar tentang pentingnya ilmu dan akhlak sehingga satuan pendidikan yang ada terus berkembang. Masyarakat harus tetap merasa memiliki yayasan dan bersatu dalam gotong royong menyangga kepentingan pendidikan yang semakin hari semakin butuh perhatian semua pihak.





Bahkan, kata dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo ini melanjutkan, pemerintah juga harus merasa memiliki dan peduli dengan Yayasan Miftahul Huda. Sebab, pemerintah juga ikut terbantu peran masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan, terutama pendidikan keagamaan.


"Rasa memiliki terhadap yayasan ini akan bisa meningkatkan kualitas pendidikan. Pemerintah dalam kapasitasnya juga harus ikut terlibat di dalam kebijakan pendidikan sehingga warisan pendidikan sejak 1959 itu terus bisa kita lestarikan," paparnya.


Kepala MI Miftahul Akhlaqiyyah ini mengatakan, kegiatan wisuda sebagai acara mengembalikan anak didik kepada orang tua murid selama belajar di lingkungan Yayasan Miftahul Huda dan untuk pertama kalinya selepas pandemi Covid-19. 


"Alhamdulillah kita bisa mengadakan kegiatan lagi setelah pandemi, ini juga pertama kalinya secara besar-besaran, biasanya sangat sederhana," ungkapnya.


Disampaikan, Yayasan Miftahul Huda merupakan wadah bagi masyarakat sekitar Bringin yang sejak tahun 1950 an berjuang menyediakan pendidikan yang terjangkau oleh masyarakat.


Ketua Panitia Rifan Ulil Huda menjelaskan, ada 198 anak yang diwisuda pada tahun 2023 ini. Prosesi wisuda juga digabung dengan akhirussanah (akhir tahun pembelajaran) bagi pelajar yayasan tersebut.


"RA Miftahul Akhlaqiyah ada 44 anak, MI Miftahul Akhlaqiyah ada 83 anak, dan MTs Fatahillah sejumlah 71 anak," kata Rif'an.


Salah satu wali santri Agus Khunaifi menyampaikan terima kasih kepada semua civitas pendidikan yang telah berjuang dengan ikhlas mendidik para putra bangsa di Yayasan Miftahul Huda.


"Bekal ilmu dan akhlak yang diberikan akan menuntun pada kehidupan yang lebih baik, lebih bermartabat. Maju dan berkembangnya suatu bangsa itu tidak lepas dari pendidikan yang bermutu, manusia yang berakhlak," tutupnya. 
 

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat


Regional Terbaru