Diwisuda, Ini Pesan Pengasuh Pesantren Al-Uswah Gunungpati Semarang Ke Santri
Semarang, NU Online Jateng
Sekolah Menengah Atas (SMA) Al-Uswah merupakan unit pendidikan Yayasan Pondok pesantren Al-Uswah Gunungpati, Kota Semarang. Sebagian besar alumni SMA Al-Uswah juga mondok dan sebanyak 20 siswa-siswi menjadi wisudawan angkatan ke-15.
Ketua Yayasan Pesantren Al-Uswah Gunungpati KHM Thoyyib Farchany mengatakan pembekalan santri dengan berbagai keterampilan sesuai bidang yang dimiliki sangat penting untuk bekal setelah pulang dari pondok.
"Membekali siswa-siswi bahwa al-adab fauqol ilmi, akhlaq itu nomor satu. Sampai kapanpun akhlaqul karimah sebagai santri harus dijunjung tinggi. Selain itu santri pulang dari pondok harus punya keterampilan untuk dijadikan bekal," tegasnya.
Menurutnya, mikul duwur mendhem jero harus dimiliki oleh santri. Mikul dhuwur berarti mampu menjunjung tinggi cita-cita orang tuanya dengan belajar sebaik mungkin dan mengamalkan ilmu yang telah didapat.
"Sedangkan, mendhem jero asmane tiyang sepuhe. Anak selalu ingat untuk terus mendoakan orang tuanya, baik ketika masih hidup bahkan sudah meninggal,” terangnya.
Salah satu Pengasuh Pesantren Al-Uswah Ustadz Zulfa dalam rilisnya ke NU Online Jateng, Sabtu (11/6) menjelaskan, selain keterampilan memasak, santri Al-Uswah juga dibekali beternak ayam, bebek, kambing, sapi dan ikan gurami.
"Tahun ini Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas Pesantren Al-Uswah dengan keahlian las sedang mengikuti pelatihan instruktur di Balai Besar Pelatihan Vokasi Dan Produktivitas (BBPVP) Serang selama 47 hari. Semoga tahun ini setelah pelatihan instruktur sudah bisa mengadakan pelatihan di BLKK Al-Uswah," pungkasnya.