• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 25 April 2024

Regional

Majelis Istighotsah Al-Fadlilah Tembalang Semarang Dikembangkan Jadi Pesantren Mahasiswa

Majelis Istighotsah Al-Fadlilah Tembalang Semarang Dikembangkan Jadi Pesantren Mahasiswa
Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Fadlilah bersama para ustadz (Foto: NU Online Jateng/Samsul Huda)
Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Fadlilah bersama para ustadz (Foto: NU Online Jateng/Samsul Huda)

Semarang, NU Online Jateng
Wakil Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Iman Fadhilah mendirikan pesantren mahasiswa untuk melanjutkan pembinaan nilai-nilai ahlussunnah wal jamaah (aswaja) an-Nahdliyyah pelajar NU yang melanjutkan studi di perguruan tinggi di Kota Semarang.


"Pesantren mahasiswa kami dirikan atas dorongan para mahasiswa sejumlah kampus perguruan tinggi di kawasan Tembalang yang selama ini aktif mengikuti kegiatan Istighotsah selapanan di rumah kami," ujar Kiai Iman.


Kiai Iman Fadlilah yang juga Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang dan Pengasuh Majelis Istighotsah Al-Fadlilah mengatakan hal itu kepada NU Online Jateng di Semarang, Jumat (27/1/2023).


Disampaikan, kegiatan istighotsah yang diselenggarakan di tempat tinggalnya di Gang Kiai Bagus no 4 Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang setiap hari Jumat Kliwon malam Sabtu Legi itu sebagian pesertanya para santri dan mantan aktivis IPNU-IPPNU yang melanjutkan studi di kampus-kampus perguruan tinggi yang berada di Tembalang.


Kegiatan rutin ini lanjutnya, sudah berlangsung sejak beberapa tahun lalu. Dalam perjalanannya sebagian jamaah istighotsah terutama para orang tua mahasiswa dari berbagai daerah mendorong agar majelis ini dikembangkan menjadi pesantren mahasiswa.





"Diharapkan dengan adanya pesantren NU di sekitar kampus para orang tua bisa menitipkan anaknya yang sedang kuliah sekaligus bisa melanjutkan ngajinya kepada para kiai dan guru ngaji yang ilmunya bersanad jelas, selain agar terjaga ke-NU-annya," terangnya.


Ditambahkan, setelah merenung dan berfikir panjang serta memohon restu kepada para masyayikh NU, harapan itu dipenuhi dengan memanfaatkan sebidang tabah di depan rumahnya untuk didirikan bangunan yang berfungsi sebagai tempat untuk istighotsah dan kamar-kamar para santri.


"Sejak dibuka September tahun lalu sudah ada 11 santri yang kuliah di sejumlah PT di Semarang. Seiring dengan kesiapan fasilitas yang terus dikembangkan tahun ini pesantren yang diberi nama pesantren mahasiswa al-Fadhilah ini akan menerima santri, jumlahnya dibatasi 25 orang," ucapnya.


Untuk mendukung aktivitas pesantren sambungnya, sejumlah kiai NU, pesantren salafiyah dan Al-Qur'an membantu dengan mengirimkan santri-santri senior dan guru ngaji untuk membimbing santri mahasiswa di pesantren yang diasuhnya ini.


Katib PWNU Jateng KH Munif Abdul Muchit merespons positif dan mendukung penuh prakarsa kiai Iman yang berinisiatif mendirikan pesantren di kawasan yang berdekatan dengan kampus-kampus besar seperti Undip, Politeknik Kesehatan, Politeknik Negeri (Polines) Semarang, dan sebagainya.


"Kami berharap dan berdoa semoga pesantren ini berkembang dan dapat membentengi generasi muda NU dari pengaruh paham-paham yang menyesatkan masyarakat," pungkasnya.


Penulis: Samsul Huda


Regional Terbaru