Layanan Antar Jemput Pasien LPBI PCNU Kota Pekalongan, Solusi Akses Berobat bagi Warga Tak Mampu

Kota Pekalongan, NU Online Jateng

Di tengah dinamika Kota Pekalongan yang dikenal sebagai Kota Batik sekaligus kota industri yang padat aktivitas, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan menunjukkan kiprah yang tak hanya hadir saat bencana melanda. Lebih dari itu, LPBINU turut mewarnai kehidupan masyarakat melalui aksi-aksi kemanusiaan yang menyentuh persoalan hidup sehari-hari.

 

Salah satu wujud nyata aksi tersebut terlihat dalam layanan antar-jemput pasien tidak mampu ke rumah sakit. Seperti yang dialami oleh Siti Khotijah, warga Kelurahan Landungsari, Kota Pekalongan, yang menderita sakit kronis dan dalam beberapa waktu terakhir hanya bisa terbaring lemah di rumah. Kondisinya yang lemah serta keterbatasan biaya membuatnya kesulitan mengakses layanan medis, terutama karena harus menyewa mobil setiap kali hendak kontrol ke rumah sakit.

 

Mendengar kabar tersebut, tim relawan LPBINU Kota Pekalongan segera bergerak. Dengan semangat solidaritas dan kemanusiaan, mereka menjemput Siti Khotijah dan mengantarkannya untuk mendapatkan perawatan di RSUD Kraton secara gratis pada Rabu (28/5/2025) siang.

 

Lutfi, suami Siti Khotijah, kepada NU Online Jateng, Kamis (29/5) mengaku sangat terbantu dengan kehadiran LPBINU. Ia menceritakan bagaimana semula ia merasa bingung ketika sang istri harus menjalani pemeriksaan medis.

 

“Awalnya saya bingung, istri harus kontrol ke rumah sakit tapi kami tidak punya biaya untuk sewa mobil. Alhamdulillah, relawan LPBINU datang pagi-pagi tanpa banyak tanya dan langsung membantu. Mereka angkat istri saya dengan hati-hati dan antar sampai pulang, semuanya tanpa minta bayaran,” tutur Lutfi dengan wajah lega.

 

Di dalam perjalanan, Lutfi juga mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya atas pelayanan yang menurutnya sangat layak. Ia membandingkan pelayanan LPBINU dengan layanan ambulans yang pernah ia sewa sebelumnya.

 

“Mobilnya nyaman, alatnya juga lengkap. Waktu dulu pakai ambulans lain, istri saya sampai kesakitan karena tidak ada alat pendukung. Sekali lagi, saya sangat berterima kasih kepada NU, khususnya LPBINU,” imbuhnya.

 

Ketua LPBI PCNU Kota Pekalongan, H Ali Imron, menjelaskan bahwa inisiatif layanan ini berangkat dari keprihatinan para relawan terhadap kondisi masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses berobat bukan karena tidak ingin, melainkan karena terkendala transportasi dan biaya.

 

“Ketika kami menerima informasi ada warga yang butuh kendaraan untuk berobat, maka relawan langsung datang menjemput. Ini bagian dari ikhtiar kemanusiaan yang kami bangun bersama,” terang H Ali Imron.

 

Ia menambahkan bahwa mobil operasional yang digunakan bukan kendaraan mewah, melainkan sebuah minivan sederhana bertuliskan 'NU Peduli'. Namun, justru dari mobil itulah semangat pelayanan umat terus dihidupkan, sebagaimana amanah para kiai agar NU selalu hadir untuk umat.

 

Menariknya, layanan antar-jemput ini tidak berjalan sendiri. Banyak warga NU, pengurus, hingga komunitas turut urun daya. Ada yang menyumbang bahan bakar, operasional, bahkan makanan untuk pasien. Tak sedikit pula kader yang mendampingi proses administratif di rumah sakit.

 

“Ini menjadi semacam gerakan gotong royong dari NU untuk kemanusiaan. NU tidak hanya hadir di mimbar pengajian, tetapi juga hadir langsung di tengah masyarakat,” tegasnya.

 

Melalui aksi ini, LPBINU yang selama ini dikenal sebagai lembaga siaga bencana, kini semakin melekat di hati masyarakat lewat kiprah kemanusiaan yang nyata. Layanan antar-jemput pasien menjadi bukti bahwa NU senantiasa hadir untuk melayani, mengayomi, dan meringankan beban umat.

 

Kontributor: Muhammad Ilman Nafia