Regional

MWCNU Bojong Gelar Konferensi XI, Ketua PCNU Pekalongan Tekankan Trilogi Sukses Organisasi

Jumat, 30 Mei 2025 | 14:00 WIB

MWCNU Bojong Gelar Konferensi XI, Ketua PCNU Pekalongan Tekankan Trilogi Sukses Organisasi

Sambutan Ketua PCNU Kabupaten Pekalongan dalam Konferensi XI pada Ahad (25/5/2025)

Pekalongan, NU Online Jateng

Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, menggelar Konferensi XI pada Ahad (25/5/2025) bertepatan dengan 27 Dzulqa’dah 1446 H. Kegiatan berlangsung di Kompleks Masjid Al Huda, Babalankidul, Kecamatan Bojong, dan diikuti oleh jajaran pengurus MWCNU, utusan seluruh Ranting NU se-Kecamatan Bojong, serta Pimpinan Anak Cabang (PAC) Badan Otonom NU setempat.


Dalam sambutannya, Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Pekalongan KH Muslikh Khudlori menyampaikan apresiasi atas dedikasi pengurus MWCNU Bojong masa khidmah 2020–2025. Ia menilai banyak capaian positif yang telah dilakukan demi kemajuan organisasi dan kepentingan umat.


“Hal-hal baik yang telah diukir semoga dapat dilanjutkan dan dikembangkan oleh kepengurusan mendatang,” ujarnya.


Kiai Muslikh menekankan pentingnya menjadikan konferensi sebagai momentum awal menuju sukses lima tahun ke depan. Ia memperkenalkan tiga prinsip yang disebutnya sebagai trilogi sukses: sukses menata niat, sukses dalam proses, dan sukses pada hasil akhir.


“Konferensi bukanlah ajang untuk bersaing, melainkan momentum untuk membangun kebersamaan dalam berkhidmah kepada kiai dan NU. Niat yang lurus menjadi pondasi langkah-langkah besar ke depan,” ungkapnya.


Ia juga mengingatkan agar seluruh pengurus membangun sinergi dan kesamaan visi di tengah perbedaan karakter, dengan menjunjung tinggi loyalitas terhadap jam’iyah.


“NU bisa maju karena banyak yang kagum, tapi juga banyak yang mengkritik. Kritikan itu justru menjadi penyemangat untuk terus berbenah,” tambahnya.


Sementara itu, Camat Bojong Farid Abdul Hakim menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya konferensi sebagai wadah musyawarah yang sangat penting dalam membangun organisasi yang solid.


“Kami melihat perkembangan NU dan Badan Otonomnya sangat signifikan dalam lima tahun terakhir. NU sebagai organisasi besar harus mampu merangkul semua kalangan, menjaga kedamaian, serta membangun sinergi dengan pemerintah,” katanya.


Ia juga menekankan pentingnya peran NU sebagai benteng moral di tengah derasnya arus digitalisasi dan informasi global tanpa batas. NU, menurutnya, memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga generasi muda serta mendukung tercapainya visi Indonesia Emas 2045.


Ketua Panitia Konferensi XI, H Ahmad Zahidin SPd, menyampaikan bahwa konferensi tahun ini mengangkat tema “Penguatan Jam’iyah NU dalam Membina dan Membumikan Tradisi Aswaja.” Ia menjelaskan bahwa forum ini akan membahas Laporan Pertanggungjawaban pengurus MWCNU masa khidmah 2020–2025, serta memilih Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah untuk periode 2025–2030.