PAC Fatayat NU Karangdowo Klaten Gelar Sema’an Al-Qur’an Bersama IHF
Jumat, 30 Mei 2025 | 11:05 WIB

Peserta kegiatan sema’an Al-Qur’an di Masjid Al-Amin, Dusun Wonolelo, Desa Karangwungu, Karangdowo, Klaten.
EKO PRIYANTO
Kontributor
Klaten, NU Online Jateng
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten menggelar kegiatan sema’an Al-Qur’an bersama Ikatan Hafizah Fatayat (IHF). Kegiatan tersebut berlangsung khidmat di Masjid Al-Amin, Dusun Wonolelo, Desa Karangwungu, Karangdowo, Klaten.
Ketua PAC Fatayat NU Karangdowo, Sahabati Mukhoeriah, kepada NU Online Jateng, Jumat (30/5) menyampaikan bahwa kegiatan sema’an ini merupakan bagian dari program rutin IHF Fatayat NU Kabupaten Klaten yang digilir ke seluruh PAC se-Kabupaten.
“Alhamdulillah, pada hari Ahad lalu (25/5/2025), Karangdowo mendapat giliran menjadi tuan rumah. Semoga membawa keberkahan tersendiri, khususnya bagi PAC Fatayat NU Karangdowo,” ungkapnya.
Ia berharap, kegiatan semacam ini tidak hanya menjadi ajang tilawah Al-Qur’an, tetapi juga mempererat ukhuwah dan menjadi wasilah kemajuan organisasi.
“Dengan adanya sema’an IHF ini, semoga Fatayat NU semakin solid, maju, dan berkembang. Keberkahan dari lantunan ayat suci ini semoga mengiringi setiap langkah pengabdian kita,” tambah Mukhoeriah.
Sekretaris PAC Fatayat NU Karangdowo, Fitroh Nahdliyah, turut menjelaskan bahwa meski jumlah anggota IHF di wilayahnya masih terbatas, kiprah mereka sudah terasa dalam menghidupkan kegiatan keislaman dan keorganisasian.
“Anggota IHF Karangdowo memang baru empat orang, yakni sahabat Oktafia Mar’atus Sholikhah, Nur Hidayati, Ifa Musyrifah, dan Kholisoh. Namun, keberadaan mereka sangat mewarnai dinamika syiar dan pengembangan Fatayat di Karangdowo,” jelasnya Fitroh Nahdliyah.
Acara turut diisi dengan mauidzah hasanah oleh Nyai Ni’matul Mustaghfiroh. Dalam ceramahnya, ia menyampaikan tentang tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah Swt di hari kiamat.
“Di antaranya ialah pemimpin yang adil, pemuda yang senantiasa beribadah, orang yang hatinya terpaut dengan masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah, seseorang yang menolak maksiat dari godaan wanita, orang yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi, serta orang yang berdzikir hingga menangis karena takut kepada Allah,” tuturnya mengutip hadits Rasulullah ﷺ.
Terpopuler
1
Idul Adha Jatuh pada Hari Jumat, Apakah Masih Wajib Shalat Jumat?
2
Sosok Mbah Ijo, Jimat Kesetiaan NU Wonosobo
3
Pemkab Pati Larang Sound Horeg, Ketua PCNU: Lebih Banyak Mafsadatnya
4
LAZISNU Purbalingga Salurkan Bantuan Sembako untuk Korban Tanah Bergerak di Karanganyar
5
Rais Tanfidziyah PCINU Yaman Asal Batang Tamatkan Studi, Siap Mengabdi untuk Kampung Halaman
6
IKA PMII Pati Soroti Kenaikan PBB hingga 250 Persen, Desak Pemkab Jelaskan kepada Publik
Terkini
Lihat Semua