• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 29 Maret 2024

Regional

Aktivitas Ruqyah Aswaja Harus Ikuti Garis Perjuangan dan Dakwah NU

Aktivitas Ruqyah Aswaja Harus Ikuti Garis Perjuangan dan Dakwah NU
Kegiatan Halal Bihalal Keluarga Besar Ruqyah Aswaja Jateng di Semarang (Foto: NU Online Jateng/Samsul Huda)
Kegiatan Halal Bihalal Keluarga Besar Ruqyah Aswaja Jateng di Semarang (Foto: NU Online Jateng/Samsul Huda)

Semarang, NU Online Jateng
Para pegiat ruqyah di bawah pembinaan Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) harus mengikuti garis kebijakan dan perjuangan dakwah organisasi NU dalam menjalankan aktivitas layanan ruqyah kepada masyarakat. 


Wakil Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Jawa Tengah KH Abdul Basit mengatakan, aktivitas layanan ruqyah harus mengedepankan sisi-sisi dakwah an-Nahdliyah, jangan sampai keluar atau melenceng dari misi dakwah NU 


"Pegiat ruqyah harus mampu berperan sebagai salah satu ujung tombak NU dalam memberikan layanan kepada masyarakat, sehingga warga dapat merasakan NU telah hadir membersamainya terutamaan saat menghadapi problem hidup," kata Kiai Basit di Semarang.


Kiai Basit mengatakan hal itu saat menyampaikan pembinaan dan sambutan dalam acara Halal Bihalal LDNU Jateng bersama pengurus wilayah dan cabang  Jam'iyah Ruqyah Aswaja (JRA) se-Jateng di Pesantren Ash-Shodiqiyah Semarang, Ahad (22/5).





Menurutnya, JRA sebagai salah satu potensi nahdliyyin di bawah pembinaan Lembaga Dakwah NU harus mampu memerankan diri menjadi wajah depan, teras, atau beranda rumah besar dakwah NU dengan segala spesifikasi dan kekhasannya.


"Kesan komersial harus dihindari, caranya dengan mengedepankan semangat pelayanan dan keikhlasan. Selain itu harus dijauhi suasana kompetisi atau persaingan antara sesama pegiat ruqyah dalam memberikan layanan kepada nasyarakat," tegasnya.


Dia menambahkan, saat ini muncul sejumlah pihak yang mengkapitalisasi secara berlebihan aktivitas layanan ruqyah, itu di luar NU. Karena itu para peruqyah di bawah binaan NU seperti JRA harus menepis kesan komersialisasi dan kapitalisasi ruqyah.


"Pegiat ruqyah JRA tidak boleh ketinggalan dalam mewujudkan semangat ukhuwah yang dibangun NU, baik dengan sesama peruqyah dibawah NU maupun yang berafiliasi dengan pihak lain," ujarnya 


Selain dihadiri pengurus JRA se-Jateng, halal bihalal juga dihadiri sejumlah pengurus PWNU Jateng, anggota JRA Jateng, wakil ketua PP JRA Gus Abdul Ghofar, pembina PW JRA Jateng, Gus Boby, dan sejumlah anggota JRA.


Ketua PW JRA Jateng KH Ainun Naim kepada NU Online Jateng, Selasa (24/5) menjelaskan, di bawah pembinaan NU JRA tumbuh di berbagai daerah di Jateng, karena itu bimbingan dan arahan dari pengurus NU di semua tingkatan selalu dinantikan dan diharapkan.


"Kami akan terus bergerak membantu masyarakat tanpa membedakan suku, agama, RAS, dan golongan untuk kemanusiaan," ucapnya.


Pengasuh pesantren Ash-Shodiqiyah KH Shodiq Hamzah dalam kesempatan ini memberikan ijazah dan sejumlah doa kepada warga JRA Jateng. "Mudah-mudahan Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan petunjuk-Nya kepada kita, sehingga kita semua tetap berkesempatan berkhidmah kepada masyarakat melalui NU," pungkasnya.


Penulis: Samsul Huda


Regional Terbaru