• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Selasa, 14 Mei 2024

Opini

Prinsip Akuntabilitas dalam Pengelolaan Koin NU 

Prinsip Akuntabilitas dalam Pengelolaan Koin NU 
Foto: Ilustrasi (nu online)
Foto: Ilustrasi (nu online)

Salah satu program yang sedang menjadi perbincangan warga NU adalah kemandirian ekonomi lewat 'KOIN NU' yang melibatkan Nahdliyin dari cabang, mwc, hingga ranting. Penulis berkeyakinan bahwa niat untuk kemandirian ekonomi warga NU adalah niat tulus dari para pengurus dari PBNU hingga ranting. Sebab, dengan adanya kemandirian ekonomi maka Nahdliyin akan memperoleh kebermanfaatan yang lebih.

 

Sejak dicetuskan beberapa tahun yang lalu hingga saat ini terus berjalan penggalangan sedekah lewat Koin NU yang ditugaskan kepada beberapa tim yang dibentuk pengurus NU di tiap tingkatan. Dengan disediakanya kaleng-kaleng hampir ke setiap ranting,yang kemudian perolehan dari ranting hasilnya diperuntukkan bagi kepentingan umat. Ada prosentasi hasil penggalian dana Koin NU sekian prosen untuk ranting, beberapa prosen untuk MWCNU, dan sekian prosen disetorkan ke PCNU.

 

Perkiraan saja, kalau setiap warga NU per 1 orang setiap hari menyisihkan minimal Rp1000, dikalikan total warga NU se kabupaten sejumlah kurang lebih 300.000 saja. Maka dalam sehari total akan terkumpul Rp300 juta. Kalau dikalikan sebulan 30 hari maka akan terkumpul Rp9 miliar dalam sebulan. Sungguh luar biasa dana umat ini. Maka diperlukan pengelolaan yang amanah dan memegang prinsip akuntabilitas.

 

Akuntabilitas pengelolaan 'Koin NU' dari Ranting, MWCNU, hingga PCNU sangat diperlukan. Sebab para pengelola 'Koin NU' secara akuntabilitas mereka harus bertugas untuk menerima tanggung jawab atas apa yang ditugaskan kepadanya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan dilaksanakan pelaporan secara transparan dengan melibatkan warga NU.

 

Harus ada pelaporan yang berjenjang dari ranting hingga PCNU, dari mulai laporan pendapatan setiap penarikan hingga pelaporan dana pengeluaran secara transparan kepada warga NU. Dibuatkan secara berkala laporanya bisa setiap bulan dengan mempublis semua laporan dana 'Koin NU' baik lewat media internal maupun eksternal. Hal ini sangat penting demi menjaga kepercayaan warga NU yang sedikit demi sedikit mengumpulkan koin Rp1000 untuk kemandirian ekonomi.

 

Belakangan ini, banyak pertanyaan yang muncul dari para warga NU yang ada di ranting yang menanyakan untuk apa selama ini penarikan 'Koin NU'. Alhamdulillah ranting yang memegang prinsip akuntabilitas mampu memberikan kepercayaan kepada warga NU untuk terus sedekah dan manfaatnya bisa dirasakan.

 

Ini PR yang perlu dibenahi bagi pengelola Koin NU, mereka harus mampu menyajikan akuntabilitas dalam pengelolaan dana Koin NU. Sebab, tim yang di ranting di tengah krisis pandemi Insyaallah akan berusaha untuk terus Istiqamah dalam menjalankan program nasional Koin NU.

 

 

Muhammad Fatkhudin, Ketua Ranting Gerakan Pemuda Ansor Desa Jatimulya, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal 


Opini Terbaru