• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 29 April 2024

Opini

Konsep Kesetiakawanan, Belajarlah dari Semut

Konsep Kesetiakawanan, Belajarlah dari Semut
Foto: Ilustrasi (nu online)
Foto: Ilustrasi (nu online)

Manusia sebagai insan kamil yang hidup di muka bumi pada dasarnya mempunyai pemahaman dan pengetahuan guna menciptakan rasa untuk saling bersosialisasi dengan makhluk yang lainnya, khususnya dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Khususnya dalam upaya melaksanakan sikap setia kawan dalam membantu temannya, saudara, maupun kerabat yang sedang membutuhkan pertolongan. Tentunya, pertolongan yang dimaksudkan di sini yakni pertolongan dalam hal kebaikan, bukanlah untuk jalan kemungkaran. 

 

Menurut pandangan Islam, setia kawan merupakan perasaan bersatu, sepedapat dan sepenanggungan dalam suatu ikatan persahabatan yang tumbuh karena rasa saling menghormati satu sama lain. Setia kawan dalam Islam disebut juga Ukhuwah Islamiyah yang berarti persaudaraan sesama muslim. Dengan terjalinnya hubungan baik antara sesama muslim, maka akan melahirkan situasi dan suasana yang harmonis dan mampu membangun masyarakat menjadi ideal dan sejahtera. 

 

Dalam suatu kajian ilmu pengetahuan Tafsir Ilmi, Semut termasuk binatang serangga yang memiliki antena (seperangkat alat peraba) yang dapat mengenali sinyal kimia maupun visual. Otaknya terdiri sekitar setengah juga simpul syaraf. Semut juga dibekali mata yang berfunsgi dengan baik dan sungutnya berfungsi sekaligus sebagai hidung untuk mencium maupun ujung jarinya untuk meraba. Tonjolan-tonjolan di bawah mulutnya berfungsi sebagai mengecap, sedangkan rambut-rambutnya berfungsi sebagai organ penyentuh. 

 

Meski semut mempunyai organ untuk berkomunikasi, namun komunikasi utama yang dilakukan bersifat kimiawi. Semut berkomunikasi dengan feronom, yaitu suatu hormon yang mengeluarkan bau dan dihasilkan oleh salah satu kelenjar pada semut. Begitu seekor semut mengeluarkan feronom, maka semut lainnya akan menerimanya dengan cara mencium baunya atau menyentuhnya dan berinteraksi terhadap yang lainnya. (Dilansir dari Tafsir Ilmi: Hewan dalam perspektif Al-Qur’an dan Sains). 

 

Sering kali kita menganggap bahwa semut itu binatang yang remeh, karena ukuran tubuhnya relatif  kecil, juga merupakan binatang yang suka mengganggu makanan dan minuman kita. Akan tetapi, di balik tubuh kecilnya, semut merupakan salah satu binatang yang namanya tercantum di dalam Al-Qur’an. Sebagai buktinya bahwa semut serangga yang kerap kita salah pahami sebagai serangga pengganggu. Ternyata ada hal yang bisa kita pelajari dari serangga semut. Tolok ukur setia kawan kita bisa belajar banyak dengan binatang semut, hal ini sesuai dengan firman Allah SWT, sebagai berikut:

 

حَتّٰىٓ اِذَآ اَتَوْا عَلٰى وَادِ النَّمْلِۙ قَالَتْ نَمْلَةٌ يّٰٓاَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوْا مَسٰكِنَكُمْۚ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمٰنُ وَجُنُوْدُه وَهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ –١٨
فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّنْ قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَدْخِلْنِيْ بِرَحْمَتِكَ فِيْ عِبَادِكَ الصّٰلِحِيْنَ - ١٩

 

Artinya: 
18- Hingga ketika mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut, Wahai semut-semut! masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari. 

 

19- Maka dia (Sulaiman) tersenyum lalu tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa, Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh. (QS An-Naml: 18-19)

 

Sesuai dengan ayat di atas kita bisa mengambil pelajaran yang berharga dari binatang semut, bahwa Allah SWT mengingatkan manusia untuk berusaha mencukupi kebutuhan hidupnya, hidup bemasyarakat sebagaimana mestinya, dan sebagainya. Allah SWT juga mengisyaratkan kebesaran Nabi Muhammad SAW dengan mengisahkan Nabi Sulaiman AS dalam surah ini. Sebagaimana Nabi Sulaiman AS merupakan sebagai seorang nabi, Rasul, dan kepala negara yang mempunyai kemukjizatan mampu berbicara dengan seekor semut, dan mampunyai  anugerah dari Allah SWT yang kemudian berhasil membawa dan memimpin umatnya ke jalan Allah SWT. 

 

Semut sebagai binatang yang terkenal dengan rasa solidaritasnya, kekompakannya, dan semangatnya dalam menjaga kelompoknya dari berbagai serangan dari binatang lain. Hal yang menarik dari semut kita bisa lihat dari segi tanggung jawabnya. Karena semut tidak pernah meninggalkan kerja yang dilakukan begitu saja, semut-semut pasti akan menyelesaikan pekerjaan yang mereka kerjakan dengan serius dan sampai selesai. 

 

Seringkali kita dilupakan oleh hal-hal yang dianggap terlalu remeh, sehingga selalu menganggapnya hewan semut tidaklah sama sekali tak berguna. Namun kita sebagai manusia seyogyanya janganlah congkak, merasa paling sempurna dan janganlah menganggap remeh sekalipun dengan makhluk ciptaan Allah SWT. Kita sebagai manusia harus banyak mengambil pelajaran dan meniru dari beberapa hal mengenai serangga kecil yang satu ini. Meskipun dengan tubuh kecil namun tanggung jawabnya sangatlah luar biasa sehingga patut kita contoh. Karena setiap makhluk hidup yang ada dimuka bumi ini wajib untuk kita hormati, sayangi, dan dijaga. Bukan hanya semut saja, tumbuhan, hewan-hewan lainnya juga kita sayangi. 

 

Sebagai penutup dari beberapa pemaparan di atas, tentu kita bisa banyak belajar bagaimana arti tentang kesetiakawanan yang sudah dilakukan oleh binatang semut, semoga kita semua bisa terus menebarkan kebaikan kepada siapapun, merajut persaudaraan antarsesama dan terus menciptakan hal-hal yang bermanfaat khususnya di lingkungan tempat tinggal sekitar kita, meskipun itu hal-hal yang remeh sekalipun. Semoga bermanfaat, Wallahu a'lam bisshawab
 
 

A'isy Hanif Firdaus, mahasiswa Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir UIN Walisongo Semarang, Sekretaris Umum IKAF Babakan-Tegal, Sekretaris PR IPNU Dukuh Kedawon, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Lembaga Pers dan penerbitan PAC IPNU Larangan, Brebes 


Opini Terbaru