• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 3 Mei 2024

Nasional

Waketum PBNU: NU Harus Ada Ulama dan Santrinya 

Waketum PBNU: NU Harus Ada Ulama dan Santrinya 
Waketum PBNU KH Zulfa Mustofa (Foto: NU Online Jateng/Arief)
Waketum PBNU KH Zulfa Mustofa (Foto: NU Online Jateng/Arief)

Pekalongan, NU Online Jateng
Wakil Ketua Umum (Waketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zulfa Musthofa menyampaikan, NU itu merupakan organisasi yang didirikan oleh para ulama dengan harapan yang di dalam itu pertama terdiri dari para ulama dan juga para santrinya ulama.


“Kalau nggak bisa seperti ulamanya, maka paling tidak turun di level pelaksana ulama yaitu tanfidziyah yakni santrinya ulama. Ya, ulama itu sebenarnya berat kalau kita mau jujur sebutkan kriteria ulama, jadi paling pantas itu di level syuriah,” ujarnya.


Hal itu disampaikan saat memberikan mauidhoh khasanah pada kegiatan halal bihalal dan pengajian umum yang diadakan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pekalongan bertempat di halaman Kampus Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama (ITSNU) Pekalongan, Kamis (4/5/2023).


Disampaikan KH Zulfa Musthofa bahwa di dalam Al-Qur'an, Allah Swt menyebut ahli ilmu itu dengan tiga sebutan, pertama adalah rabaniyin, rabaniyun, atau ribiyun. Tapi dari satu akar kata sama. 





“Bahasa gampangnya, kalau kita ngaji sharaf itu asale podo masdare. Rabaniyyin, rabaniyun, ribiyun itu di dalam Al-Qur'an disebut empat kali, ini ahli ilmu,” terangnya.


Menurutnya, orang disebut ahli ilmu dengan sebutan rabaniyin rabaniyun ribbiyun itu ternyata sebutan buat orang-orang yang mendedikasikan diri, waktunya, hidupnya, buat ilmu, baik sebagai santri yang terus belajar maupun sebagai kiai yang terus mengajar.


Ketua PCNU Kabupaten Pekalongan KH Muslikh Khudori menjelaskan, tiga hal yang salah satunya berkaitan dengan pendidikan LP Ma’arif NU. Menurutnya, LP Ma’arif NU di Kabupaten Pekalongan menaungi sekolah dari tingkat dasar sampai menengah atas.


“Ayo kita bareng-bareng mendidik mereka dengan baik. Tantangan kita bukan bagaimana kita bisa mendidik banyaknya siswa, tapi bagaimana kita bisa mengangkat mereka menjadi anak-anak yang penuh dengan akhlakul karimah," tegasnya. 





Dirinya mengajak semua pihak khususnya para guru-guru LP Ma’arif NU untuk bersama-sama mendidik siswa siswi dengan landasan akhlakul karimah.  


Kalau anaknya menjadi akhalakul karimah lanjutnya, maka secara otomatis gurunya juga harus berakhlakul karimah. "Jangan sampai kita mendidik anak untuk berakhlakul karimah, tapi gurunya tidak punya sifat akhlakul karimah, saya kira itu no sense,” pungkasnya. 


Kegiatan halal bihalal dan pengajian umum yang juga sebagai rangkaian Konferensi Cabang (Konfercab) NU Kabupaten Pekalongan turut dihadiri pengurus MWCNU, Badan Otonom NU Kabupaten Pekalongan, hingga tamu undangan lainnya.


Kontributor: Khairul Anwar


Nasional Terbaru